Konvensi partai Demokrat yang telah dilaksanakan dengan melibatkan beberapa tokoh dari intern partai dan tokoh dari luar partai perlu mendapat apreasi.Disaat menurunnya popularitas parati di mata publik,dianggap wajar bila Demokrat mengadakan konvensi untuk memilih siapa capresnya jelang pemilu,demi mendongkrak kembali popularitasnya.
Apakah ini merupakan pencitraan semata..?,pada umumnya semua partai tidak mau apabila apa yang dilakukanya hanya dianggap pencitraan.Jelang pemilu seperti saat ini setiap partai atau kader partai saya rasa tebar pesona dengan melakukan pencitraan untuk memperoleh simpati dari masyarakat.Hanya saja Partai Demokrat merupakan partai yang berkuasa saat ini dan beberapa kadernya harus berurusan dengan penegak hukum karena terkena kasus korupsi yang secara tidak langsung menjadi sorotan masyarakat ,sehingga diperkirakan Demokrat akan sulit bersaing pada pemilu tahun ini,berbeda dengan 5 tahun lalu.
Konvensi capres yang dilakuakn Demokrat bisa juga dianggap pencitraan ,namun hal ini dirasa tepat pada era demokrasi saat ini,dan patut ditiru oleh partai lain dalam menyaring calon presidennya,dengan pemilihanya menurut lembaga survey tanpa berasal dari intern partai.Hal ini pertama kali dilakukan oleh partai di Indonesia,berbeda dengan sebagian partai  yang hanya mengajukan capres dari sang ketua umum,seperti Hanura dengan Wiranto,Gerindra dengan Prabowo,Golkar dengan ARB nya,dan PDIP yang belum memiliki calon apakah akan kembali mencalonkan Megawati.
Meskipun begitu Partai Demokrat harus mampu meyakinkan publik dengan melaksanakan konvensi partai secara transparan.Siapapun pemenang konvensi untuk diajukan sebagai capres harus benara-benar melalui lambaga survey buka pesanan dari pejabat partai,yang seolah konvensi hanya pencitraan semata karena sebenarnya sudah ada calonnya,sehingga  semakin memperburuk  citra partai Demorat itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI