19 Juli kutemukan alam di bawah kesadaran
Helaian nafas diiringi tangisan
Sambil menyapa kehidupan baru
20 tahun silam, pertama kalinya kuinjak bumi penuh
Tanah
Tiba waktunya menitip sejarah
Menempuh jarak tuk memilih arah
Hingga menebar seruan yang terpukau
Bangsaku adalah imanku
Walau Negeriku penuh kebencian
Saat kepingan atap memukau di atas kuburan, dan
Pondasi berhamparan di laut singgah sana
Wahai tanah airku.
Kau adalah saksi saat kumengukir sejarah sejak 20 tahun silam.
Ketika itu kau selalu memberi pelita jejak dalam peluang dan ruang kehidupanku.
(Terimakasih sahabat-i, kawan-kawan, bung-bung dll. atas ucapan dan doa saat tanggal lahirku tiba.
19 Juli 1995 - 2015
20_th Anniversary)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H