Termasuk di dalamnya adalah para individu itu menghargai dan mencintai keutuhan ciptaan Tuhan yang ada di dalamnya. Harga diri bangsa termasuk para individu itu dapat memahami dan menegakkan hak hak dasar para warganya, antara lain: hak hidup dan hak politik, yaitu menentukan nasibnya sendiri sebagai suatu bangsa untuk mengatur masa depannya sendiri (merdeka berdaulat). Karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka itu, kemerdekaan kedaulatan adalah juga merupakan harga diri suatu bangsa yang harus diperjuangkan, diwujudkan dan ditegakkan, serta dipertahankan dari gangguan manapun.Â
IV. Makna "Harga Diri" diplesetkan untuk kepentingan sesaat
Dalam berbagai kesempatan, banyak orang selalu mengatakan: "ini harga diri keluarga, ini harga diri Kampung, ini harga diri Marga, ini harga diri Suku, dan lain sebagainya, jadi harus begini, dan harus begitu". Yang dibilang "harga diri' dalam politik pilkada atau apapun namanya itu, bukan "harga diri", tetapi "harga kepuasaan" sesaat untuk kepentingan lima tahun, itupun bagi yang mendapatkan kepercayaan dari para kandidat yang terpilih, atau bagi keluarga dekatnya atau para oligarki yang mendukungnya.Â
Jadi jangan kita memplesetkan arti dan makna "harga diri" dengan acara acara seremonial atau program Jakarta yang sedang menghancurkan "harga diri kita sebagai individu" dan "harga diri kita sebagai suatu bangsa yang bermartabat".Â
Oleh: SELPIUS BOBII, Koordinator JDRP2 // Deiyai: Rabu, 6 November 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H