[caption caption="Ilustrasi Ringgit Malaysia yang jatuh (sumber: www.freemalaysiatoday.com) "][/caption]
Minggu pertama tahun 2016 ditandai dengan anjloknya Ringgit Malaysia sebesar 1,2% terhadap dolar Amerika Serikat. Ini sebagai pertanda buruk bagi ekonomi Malaysia di tahun 2016.
Sepanjang tahun 2015, nilai Ringgit Malaysia mengalami titik terendah dalam masa 17 tahun. Nilainya turun 19% disbanding tahun sebelumnya.
Nilai tukar Ringgit terhadap dolar adalah RM 4,347 per-dolar Amerika. Kalau di kurskan ke rupiah, 1 RM = Rp 3105.
Tahun tahun sebelumnya, TKI dan TKW kalau ngirim Ringgit, kisarannya sekitar Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu per-ringgit Malaysia.
Sebab Ringgit Jatuh
Kejatuhan di awal tahun diperkirakan karena “pasar” gamang dengan situasi Saudi Vs Iran.
Hampir semua mata uang Asia anjlok, ketika terjadi ekskusi 47 pembangkang di Arab Saudi, kemudian protes di Tehran. Tak berhenti di situ, perang kata kata antara Saudi dan Iran berakhir dengan pemutusan hubungan diplomatik kedua negara.
Sedangkan faktor jatuhnya Ringgit sepanjang tahun 2015 adalah:
1. Krisis politik dalam negeri.
Skandal korupsi Malaysian Government Investment Fund sebesar 2 milyar dolar, dimana ditemui 700 juta dolar ada di rekening Perdana Menteri Najib Razak. Sebagai protes atas kejadian ini, terjadi demo jalanan di berbagai kota Malaysia. Sangat berpengaruh dengan ekonomi Malaysia secara keseluruhan.
2.Ekspor turun
Ekspor komoditi Malaysia turun karena permintaan internasional turun. Disamping itu komoditi ekspor utama, yaitu minyak bumi dan minyak kelapa sawit (CPO) nilainya turun. Dampaknya sangat besar terhadap penerimaan negara.
Ekonomi Lesu, TKI/TKW Hengkang?
Pertumbuhan ekonomi Malaysia 6% tahun 2014, turun menjadi 4.7% tahun 2015. Ahli ahli berbeda tentang estimasi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 (http://www.theborneopost.com/2016/01/02/malaysias-gdp-to-grow-4-6-pct-in-2016-cimb/). Ada yang bilang 4,7%, ada sebagian lain bilang 4,6 %. Namun demikian, dapat dipastikan pertumbuhan di bawah 5%
TKI dan TKW merasakan sekali dampak ekonomi Malaysia. Penghasilan tetap, tetapi harga barang barang naik. Ditambah dengan GST (Goods and Service tax) sebesar 6% mulai diperlakukan tanggal 1 April tahun 2015.