Sengaja saya tulis judulnya seperti itu dengan maksud mengasyikkan diri sendiri.
Lho, memangnya kenapa?
Terus terang, menurut hemat saya, meskipun menulis itu pekerjaan mudah, tinggal merangkai 26 huruf menjadi kata, kemudian merangkai kata menjadi kalimat, dan dari kalimat jadi paragraph, namun membiasakan diri menulis itu selalu saja mandek di tengah jalan. Entah penyakit apa sebenarnya yang membuat saya malas menulis.
Saya sadar, bahkan sadar sesadar-sadarnya, bahwa bahan untuk ditulis itu bertebaran dimana-mana. Di rumah, di sekolah, di jalan, di lapangan, di bawah pohon, dan seterusnya.
Mudahnya, kalau kita sudah mulai menulis, sebuah kata "ponsel" pun, yang saat ini sedang saya pegang dan pencet-pencet, bisa diurai jadi ratusan, ribuan, bahkan jutaan kata.
Kemudian selain kata ponsel, saat ini saya sedang naik bis. Bila kata "bis" ini juga diperluas, saya amat yakin itu bisa jadi berlembar-lembar bila ditulis di atas kertas. Sampai di sini saya senyum-senyum sendiri, kata "ponsel" dan "bis" yang saya sebut belum saya apa-apakan, tapi entah kenapa sudah jadi lebih dari tiga bahkan lima paragraph.
Kesimpulan saya, "menulis itu benar-benar asyik."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H