Mbah jembrak, begitu orang-orang memanggil kyai yang berambut panjang sebahu ini, tampang preman tidak menjadikan beliau ditakuti, melainkan disegani karena sifatnya yang sederhana dan bersahaja serta loman*
Kecintaannya terhadap al-qur'an dan penghafal al-quran bertambah kokoh dengan berdirinya pesantren tahfidz yang beliau berinama padepokan tahfidzul qur'an ibnu rusydi pada tanggal 10 november 2011.
Sudah sudah lima tahun berjalan mbah jembrak yang punya nama asli kyai agus ma'arif ini mengasuh santri-santrinya tanpa meminta biaya sepeserpum dari mereka, semuanya gratis, baik makan, listrik,kebutuhan mandi, dll.
"Disini kami tidak memungut biaya sepeserpun, kami ingin sekali tempat ini dihuni oleh orang-orang mulya seperti penghafal qur'an dan kami ingin memulyakan mereka" ujar lelaki yang mewaqofkan jiwa dan hartanya ini.
Saat ini sudah hampir 100 santri yang diasuh oleh kyai agus bersama istrinya (Nyai. H. Badriyah). Mereka berasal dari beberapa daerah, diantaranya jakarta,banten,makasar,madura,surabaya,palembang,malang,kediri,pati,cirebon dll.
Selain mengahfal al-qur'an kyai agus ma'arif mengajarkan ilmu methafisika (pengobatan), beliau berharap santrinya mampu bermanfaat kepada orang lain, mampu menjadi benteng agama, negara dan bangsa, beliau sering mencontohkan figur ulama' dulu yang berjuang melawan penjajah dg modal bambu runcing.
"Ulama',pahlawan tempo dulu yang berjuang melawan penjajah dengan modal bambu runcing mampu memenangkan dan mengusir penjajah, itu bukan bambu asal bambu, tetapi ada kesinergisan hati, kedekatan mereka pada allah, keyakinan kuat, dengan ilmu yangbsulit dinalar". Jelasnya.
Hal ini terbukti seringnya beliau membantu orang-orang yang butuh, semisal sakit strock, kerasukan, hingga menaklukkan orang-orang berandal (preman), dan berbagai penyakit lainnya.
Seiring bertambahnya umur yang semakin tua, beliau berusaha semaksimalkan munkin untuk senantiasa menjadikan hidup yang bermanfaat, harta adalah titipan, maka jangan sekali kali kita menganggap milik kita, kita hanya diamanahi oleh allah mempergunakan harta untuk berjuang dijalannya. Inilah prinsip beliau. Kaya bermanfaat dan miskin harus bermartabat.
"Tua karena denyut waktu, tapi jiwa harus tetap muda karena pengalaman,pengamalan,ilmu yang selalu segar kita jalani.
Tidak heran banyak tamu yg berdatangan setiap hari, aneka ragam keluhan dari mereka. Ada yg niat berobat ada pula yg minta nasehat.