Mohon tunggu...
Amini Farida
Amini Farida Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMP Negeri 10 Kota Madiun

Eyang yang suka menulis berniat semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ketika Talbiyah Berkumandang

2 Juni 2024   20:02 Diperbarui: 2 Juni 2024   20:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

   Bacaan Talbiyah telah menggema serentak dengan indahnya dilantunkan hadirin seluruh isi masjid kami.Sungguh bergetar menyaksikan calon jaamaah haji tamu Allah duduk berjejer menghadap hadirin.InsyaAllah setiap pemberangkatan haji aku sempatkan mengikuti,kebetulan selama ini di lingkunganku acara ini selalu malam hari.

    Pelepasan calon jamaah haji menurutku selalu terasa istimewa.Selalu disaksikan hadirin memenuhi masjid,dari dalam hingga halaman.Apalagi jika kuamati  wajah mereka nampak bersih,screen care alami,cermin kepasrahan  bahwa memang semuanya hanya karena Allah. 

   Suasana ini jauh dari suasana pengajian umum, hadirin menunduk berdoa...Ya Allah kapan kami Engkau panggil dalam suasana indah seperti ini?.Doa setiap muslim bisa berangkat haji. Tk bisa dilukiskan kata-kata bagaimana perasaan mereka,lantunan alhamdulillah tanda  syukur tak terhingga terus ada di hati.

  Tak lama lagi mereka akan pamitan menyalami satu persatu,air mata haru  mohon doa,dan tentu saling mendoakan agar rangkaian haji dari rukun haji,wajib dan sunah bisa dilaksanakan dengan baik,hingga mencapai predikat mabrur.

     Suasana hening ini  mengingatkanku beberapa tahun silam tahun 2015 ketika aku,suami dan beberapa tetangga juga dilepas demikian,rasanya saat itu malah sibuk dengan pikiranku sendiri.Mengingat-ingat barangkali ada sesuatu yang tertinggal.

      Barulah ketika memasuki asrama haji bersama seluruh jamaah calon haji sekota Madiun berjumlah 100-an diupacarakan pula dengan khidmad.Selesai langsung masuk naik bis disaksikan ratusan pengantar.Barulah aku ingat bahagia bersyukur bisa berangkat.

     Perjalanan menuju asrama haji kota Surabaya diterima dengan selalu cek kesehatan,antri cek data dan pemberian identitas gelang.Aku takut kuatir tidak bisa berangkat.Aku berjanji pada diri sendiri akan selalu berusaha membantu orang lain dalam bentuk apapun.

     Menginap sehari di Surabaya,pagi hari setelah sarapan,bersiap menuju juanda.Alhamdulillah benar-benar aku jadi berangkat ke tanah suci.Pengalaman naik pesawat dalam jangka lama tentu membuat khawatir,sedangkan terbang kisaran 1-2 jam saja aku selalu tegang,maka aku heran melirik penumpang sampai bisa tidur.

    Perjalanan haji dengan terbang dalam acara lain tentu sangat beda,itulah selalu talbiyah kulantunkan pelan-pelan dalam hati.Hatiku menjadi tenang,pasrah niat dengan baik,pasti Allah akan memudahkan,menyelamatkan hingga aku pulang ke tanah air.

   Pembawa acara memulai saat adzan dan iqomah,suasana menjadi semakin hening suasana bahagia.Banyak yang meneteskan airmata bahagia,seluruhnya melantunkan talbiyah bergema lagi,dilanjut   acara khotbah pemberangkatan calon jemaah haji oleh Kyai Muhammad Iskandar,kyai kami.

   Pesan beliau wajib menjaga hati,selalu sabar dan berusaha mampu mengelola marah dan emosi dengan selalu mengingat bahwa berada di tanah suci.Allah akan memberikan sanksi langsung jika melanggar persyaratan haji.Calon jamaah haji adalah orang-orang pilihan,karena betapa masa tunggu sangat lama,antrian yang amat panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun