Mohon tunggu...
Amini Farida
Amini Farida Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMP Negeri 10 Kota Madiun

Eyang yang suka menulis berniat semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siap Payung Sebelum Hujan

1 Januari 2023   19:04 Diperbarui: 1 Januari 2023   19:07 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siap Payung sebelum Hujan
Tenang tanpa resah apalagi panik adalah sikap yang penting diterapkan dalam era serba IT ini. Hampir setiap saat saat berita bermunculan yang  harus disikapi secara bijak,karena mayoritas berita  bisa menambah beban pikiran.

Berita  kurang menarik seperti kenaikan harga BBM bisa dianggap berita negatif,eiiit lha memang SDA terbatas,menyusut bisa jadi habis.Gimana dong menyikapinya?.Tak perlu  berolok,mencerca pejabat kita,hmm alangkah indahnya aksi dimulai dari diri sendiri,keluarga,serta lingkungan kita.Naik sepeda atau jalan kaki sekedar ke toko membeli kebutuhan sehari-hari.

Sesungguhnya saya kurang setuju berita yang buruk ditayangkan, karena bisa  mempengaruhi pola pikir masyarakat yang heterogen. Latar belakang pendidikan mempengaruhi kedewasaan dan kematangan  pemahaman kehidupan.

ABG, Anak sekolah kebingungan acara,karena sekolah tutup kemana lagi kalo tidak berganti bermain hp ,muncul loss learning dunia pendidikan,juga masalah ekonomi  seperti beberapa saat  hilangnya minyak goreng di pasaran.


Beberapa kejadian ini mengingatkan   masa kecil yang menyaksikan langsung para ibu kala itu mampu menjadi tulang punggung keluarga,rumah tangga mandiri.Hampir segala kebutuhan mampu dicukupi sendiri,karena orang-orang desa umumnya masih memiliki lahan yang luas,juga sawah yang  cukup menjadi sumber pangan utama padi,kedelai dan jagung,di sela-sela jalan setapak masih bisa nenghasilkan aneka sayur.


Di sekitar rumah   masih ada tanah pekarangan  di kanan kiri rumah biasanya ditanami aneka pohon berbuah sekaligus sebagai pelindung panas.Jambu air,mangga nangka,klengkeng,belimbing menghiasi halaman. Demikian halnya di belakang rumah dapat dimanfaatkan untuk beternak  ayam,itik dan ,kambing diantara rerimbunan pohon pisang.Suasana rumah menjadi adem dan tenang,jauh dari kebisingan kehidupan kota
     

Anak-anak desa dihadapkan kenyataan harus membantu  menyapu halaman,memberi makan piaraan,memanen kebun sesuai kebutuhan.Anak-anak sudah biasa membantu memberi makanan piaraan dengan memanfaatkan sisa makanan  tadi malam,atau ayam itik dilepas begitu saja mencari sendiri menyusuri butiran padi jagung atau kedelai yang dijemur di halaman.

Untuk mengecek kekenyangan piaraan seperti ayam dan itik biisa dilihat dari kantong ayam yang berada di dekat leher,akan kelihatan dari berjalan yang sudah memberat.Sedangkan kambing dilepas di lapangan,bisa mencari rumput sendiri,jika kurang barulah pemilik menebang beberapa lembar daun pisang,atau batang padi tinggal ambil dari atas kandang kambing sebagai gudang penyimpanan.

Kehidupan di desa  menjadi indah, hewan piaraan,aneka tanaman pendukung ekonomi keluarga.Saat itu kehidupan  masyarakat tenang,jarang terdengar keributan tidak sehat.

Hiburan anak-anak bermain petak umpet,go back sodoor,para orang tua masih suka gotong royong ntuk mewujudkan kegiatan.Memang listrik belum ada,belajar umumnya dilakukan di siang hari.

Malam mengaji setelah itu menyegerakan tidur ,shubuh pun sudah mulai beraktivitas kembali.Hadirnya pagi saat subuh bukan hanya suara adzan,tetapi juga kokok ayam bersahutan.Udara pagi yang segar menambah kesejukan,menambah syukur  orang desa berbondong menuju masjid,melaksanakan kewajiban sebagai hamba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun