Mohon tunggu...
Aminda Nazifah Syarofina
Aminda Nazifah Syarofina Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Masak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tokoh Sejarah Islam Ibnu Kaldun pada masa awal

27 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   18:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Pada fase pertama sejarah Islam ditulis masih dipengaruhi hadits. Penulisan hadits itu dapat dikatakan sebagai cikal bakal penulisan sejarah. Pengaruh hadits dalam sejarah dapat dilihat pada karya-karya sejarah yang ada pada masa perkembangan hadits. Pada perkembangan selanjutnya, pengaruh hadits mulai sedikit memudar baik secara metode maupun gaya penulisan.

Para sejarawan generasi awal Islam menuliskan riwayat- riwayat yang berkenaan dengan perang Nabi yang disebut dengan al-maghazi. Penulisan al-maghazi ini melapangkan jalan bagi penulisan biografi Nabi yang disebut dengan sirah. Tokoh- tokoh yang dianggap menuliskan sejarah dalam bentuk suhuf adalah Aban Ibn Utsman dan al-Zuhri. Aban ibn Utsman bin Affan merupakan orang yang pertama menyusun kumpulan khusus tentang al-Maghazi. Az Zuhri dianggap sebagai peletak dasar sejarah dalam Islam. Karena dialah yang menempatkan sejarah pada landasan yang jelas dan menggambarkan orientasi studi sejarah. Terkait dengan penulisan awal, kitab-kitab seperti siroh telah dituliskan, namanama seperti al-Waqidi dan Ibnu Ishaq adalah nama besar yang kitabnya sampai hari ini dianggap sebagai karya besar yang sampai pada kita hari ini.

 

Ibnu Kaldun 

 

  • Biografi 

 

Abdurrahaman Abu zaid Waliyuddin Ibn Khaldun atau yang lebih dikenal dengan nama Ibn Khaldun, ia lahir di Tunisia pada Ramadhan 372 H/27 Mei 1332. Ibnu Khaldun masih mempunyai hubungan darah dengan Wail bin Hajar, salah seorang sahabat Nabi. Keluarga Ibn Khaldun yang berasal dari Hadramaut, Yaman terkenal sebagai keluarga yang berpengetahuan luas dan berpangkat serta menduduki berbagai jabatan tinggi kenegaraan.

 

Ibn Khaldun mengawali pelajaran dari ayah kandungnya sendiri. Setelah itu, ia pergi berguru kepada para ulama terkemuka, seperti Abu Abdillah Muhammad bin al-Arabi al-Hashayiri, Abu al-Abbas Ahmad ibn al-Qushshar, Abu Abdillah Muhammad al-Jiyani dan Abu Abdillah Muhammad ibn Ibrahim al-Abili, untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, seperti tata bahasa Arab hadis, fikih, teologi, logika, ilmu alam, matematika, dan astronomi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun