Mohon tunggu...
Money

Kisah Wanita Single Parent yang Pandai Kelola Keuangan

1 Maret 2017   00:08 Diperbarui: 8 Maret 2017   20:02 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Menjadi seorang single parentselalu tidak mudah, apalagi situasi ini dihadapi oleh seorang wanita muda yang memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan seorang anak. Karinih, warga Blok Kesesih, Desa Ujung Jaya, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, adalah salah satu contoh seorang ibu yang harus berjuang melanjutkan hidup karena harus berpisah dengan suaminya tahun 2015 lalu. Meski berpisah, Karinih dikaruniai seorang anak laki-laki dari pernikahannya yang diberi nama Veriza Geganata.

Belasan tahun lalu, di tengah situasi ekonomi Indonesia yang bisa dibilang tidak begitu baik dalam beberapa tahun terakhir, wanita berusia 39 tahun ini pernah mencoba peruntungan dengan merantau ke Bogor, Jawa Barat, untuk bekerja di sebuah perusahaan farmasi.  Karinih bercerita, alasan dirinya mencari kerja di luar kampung halamannya karena ingin membantu orang tuanya yang hanya bekerja sebagai petani.

Banyak pengalaman yang dia dapat ketika bekerja di perusahaan tersebut dan di kota itu pula Karinih pernah “merajut cinta” dan menikah dengan mantan suaminya. Namun, semua itu hanya sebuah kenangan karena Karinih harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya berjuang untuk anak dan membantu keluarganya di kampung.

Ketika kembali ke kampung, banyak tetangga yang mencibirnya dan memandang dirinya negatif. Namun, Karinih tidak terlalu mempedulikannya dan dia pun fokus pada tujuannya, yaitu meneruskan profesi orang tuanya sebagai petani.

Dalam mengelola sawah, Karinih dibantu oleh dua saudaranya dan ayahnya. Memiliki tanah satu hektare membuat Karinih percaya bahwa tanah tersebut akan membawa dampak baik bagi ekonomi keluarganya. Untuk itu, Karinih belajar dengan tekun dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang bagaimana mengelola sawah yang baik dan benar serta cara pemasaran hasil panen.

Selain itu, Karinih juga belajar bagaimana mengelola keuangan dengan mengikuti Program FEED Mobile yang diinisiasi oleh Mercy Corps Indonesia. Dalam pelatihan tersebut, Karinih mengaku sangat terbantu karena selama ini dirinya kesulitan membedakan pengeluaran pribadi dengan pengeluaran usahanya. Karinih bercerita, saat ini dirinya sudah rajin mencatat dan bisa membuat pembukuan usahanya lebih lagi. Bahkan, Karinih menjadi lebih mengerti soal tata cara investasi dan profit jika dirinya menabung di bank. Dari hasil kelola keuangannya, saat ini Karinih sudah bisa menambah 0,5 hektare lahan sawah sehingga total lahan sawah yang dimilikinya sekarang menjadi 1,5 hektare.

Karinih berharap dengan usahanya ini dirinya bisa menyekolahkan anaknya yang saat ini duduk di bangku SMP kelas II ke perguruan tinggi agar bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari dirinya. Dia juga berharap dari hasil tani tersebut, bisa melebarkan sayap bisnisnya dengan membeli sawah baru agar ekonomi keluarganya bisa membaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun