Ketua DPR Setya Novanto hingga detik ini masih menjadi topik hangat di semua media di Indonesia. tidak hanya di media, bahkan di kantor tempat saya bekerja nama Setya Novanto tidak henti-hentinya dibahas. Bukan hanya ulahnya dalam kasus “papa minta saham” yang mencatut nama Presiden Jokowi saja, tapi ternyata banyak orang di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkesan melindungi politisi Golkar tersebut. Padahal, MKD sendiri dibentuk untuk menjaga marwah anggota dewan agar tetap terjaga dari hal-hal semacam yang dilakukan Setya Novanto.
Dari 10 Fraksi yang ada di DPR, hampir semuanya fraksi bersikap pasif dan terkesan “memaklumi” apa yang dilakukan Setya. Namun hanya Fraksi NasDem yang secara terang-terangan gencar menyeret Setya Novanto medapat ganjaran yang sesuai dengan perbuatannya. Adalah Akbar Faisal yang juga anggota MKD paling terdepan menyuarakan agar sidang Setya Novanto berjalan transparan dan adil, berikut aksi-aksi Akbar Faisal dalam rentetan sidang MKD di DPR :
Mempertanyakan Pimpinan Sidang MKD
Akbar Faisal secara tegas menolak pemimpin sidang pelanggaran etik anggota dewan itu dipimpin seseorang yang berasal dari Partai Golkar yang notabene adalah kolega Setya Novanto, yaitu Kahar Muzakir. Kekhawatiran Akbar Faisal akan adanya konflik kepentingan terbukti ketika Kahar meminta sidang MKD perkara pelanggaran etik yang dilakukan Setya ditutup.
Menolak Penundaan Persidangan
Setya Novanto meminta kepada pimpinan sidang agar menunda yang semula dijadwalkan pukul 09.00 WIB menjadi pukul 13.00 WIB. Akbar menilai penundaan ini terlalu dibuat-buat karena tidak ada hal substansial seperti ada tamu negara atau bertemu presiden.
Menolak Sidang Tertutup
Sidang pelanggaran etik Setya Novanto dilakukan tertutup, namun Akbar menjelaskan sebenarnya mayoritas anggota MKD ingin sidang dilakukan terbuka agar media bisa melihat jalannya sidang. Menurutnya sidang MKD ini perlu disaksikan oleh rakyat agar rakyat juga bisa menilai dan mengawasi bagaimana proses sidang MKD ini. Dia secara tegas menyatakan bahwa ada oknum yang bermain yang akhirnya membuat sidang MKD ini menjadi tertutup.
Membocorkan Informasi Bahwa Jokowi-JK Laporkan Setya Novanto ke Bareskrim
Baik Presiden Jokowi dan wakilnya Jusuf Kalla memang belum mengeluarkan pernyataan resmi soal tindakan hukum yang diambil terkait pencatutan nama kepala negara ini. Namun Akbar Faisal mengungkapkan bahwa Jokowi-JK segera membuat laporan ke Bareskrim terkait pencatutan nama oleh Setya Novanto.
Akbar Faisal memang terkenal vokal dan berani berbicara ketika mengungkap kasus-kasus yang berbau korupsi. Sebelum berada di NasDem, Akbar pernah menjadi “vokalis” Partai Hanura dan kerap menyuarakan antikorupsi seperti yang terjadi dalam kasus Bailout Bank Century. Akbar menjadi salah satu penggagas untuk pembentukan panitias khusus (Pansus) Bank Century untuk mengungkap fakta korupsi dalam kasus tersebut.