Mohon tunggu...
Aminandra Muhammad
Aminandra Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

21104080065

Selanjutnya

Tutup

Raket

Problematika All England 2024

17 Maret 2024   23:53 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:17 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar tiktok

Yak, selesai sudah ajang bergengsi dari dunia bulutangkis yaitu Yonex All England Badminton Championship 2024 yang diselenggarakan di Barclaycard, Birmingham, London, dengan begitu banyaknya atlet dari seluruh dunia ikut serta dan berkompetensi untuk menjadi pemenangnya salah satjnya yakni Indonesia. Terlebih kejuaraan tersebut pertama kali diadakan sejak tahun 1899 yang termasuk perlombaan bulutangkis tertua di dunia. 

Dan pada final kali ini Indonesia telah mencatatkan dalam sejarahnya All Indonesian Finals, yakni telah 'berbuka puasa' mendapat medali emas dari sektor tunggal, Jonathan Cristie melawan teman seperjuannya Anthony Sinisuka Ginting yang dimenangkan oleh Jojo (panggilan akrab Jonathan Cristie) setelah lamanya sekitar kurang lebih 30 tahun yang pada masa lalu diraih oleh Hariyanto Arbi di tahun 1994. Selain itu dari sektor ganda putra, Indonesia juga melanjutkan tren baiknya dari pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto yang masuk ke babak final juga melawan pasangan dari Malaysia yaitu Aaron Chia dan Soh Wooi Yik.

Terlepas dari kemenangan dan kerja keras para atlet bulutangkis tersebut, ada beberapa problematika seperti yang sedang viral yaitu 'lampu flash handphone' yang menyala secara tiba-tiba di jalannya pertandingan. Banyak sekali keluhan dari netizen maupun para atlet yang sedang berkompetisi mengenai hal tersebut, karena terganggu dengan sorotan lampu flash yang tiba-tiba mengakibatkan tidak fokus dan susah untuk memukul shuttlecock. 

Pada pertandingan Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) berhadapan dengan Akane Yamaguchi (Jepang), ada seseorang yang tiba-tiba menyorot lampu flash handphone nya.engarah ke hadapan lapangan Gregoria dan mengakibatkan Gregoria menghentikan pertandingan, namun siapa sangka dari umpire (wasit pertandingan)  tidak menganulir pemberhentian tersebut dan berakibat Gregoria gugur (kalah) tidak dapat melanjutkan perjalanan ke semifinal. Tidak hanya terjadi pada atlet Indonesia, ada juga disaat pertandingan Viktor Axelsen (Denmark) melawan Anthony Sinisuka Ginting, Lakhsya Sen (India) melawan Lee Zii Jia (Malaysia), Aaron Chia/ Soh Wooi Yik (Malaysia) Melawan Muhammad Shohibul Fikri/ Bagas Maulana (Indonesia). 

Berbagai komentar dari para netizen mencuat juga, hingga viral di Tiktok karena hal tersebut. Mau bagaimanapun harusnya pengurus panitia penyelenggara harus menindaklajuti hal tersebut seperti memberikan sanksi kepada seseorang yang jahil menyalakan lampu flash karena dengan lapangan indoor yang diminimanilisir penerangan, agar para atlet fokus dan tidak terganggu dalam jalannya pertandingan. Sekian dan terimakasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun