Mohon tunggu...
Aminah Nur Habibah
Aminah Nur Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sastra Indonesia FIB UI / teori sastra:"Ingatlah bahwa yang tertulis belum tentu tentang si penulis." / #singleproduktif #mandiriprestatif / @hijabangels / freelance www.abiummi.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kenangan Kita

31 Oktober 2015   23:57 Diperbarui: 31 Oktober 2015   23:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku bergeming.. hingga tercipta hening
Terpaku di sudut pintu
Tersungkur
Melihat wajahmu yang tertidur
Aku rindu saat kau mendengkur

Kulitmu menghitam legam
Tangan yang dulu sering menggenggam
Rambutmu memutih perlahan
Dulunya kadangku jambak
Tersibak.. saat kita bermain kuda-kudaan
Apa lagi tubuhmu yang kian mengurus
Teringatku ditimangmu terus

Bapak.. kau telah menua..
Suara lantangmu pun mulai melembut
Pelan.. syahdu saat namaku kau sebut

Tiap malam kau pulang
Dengan tubuh yang sering meriang
Katamu.. “hidup ini susah”
Dan kau pun mendesah
Tapi, kau tak pernah berkeluh kesah

Bapak.. garis-garis wajahmu semakin terlukis
Menyiratkan hidup yang terus terkikis
Bapak.. kau tlah menua.
Dan kini tiada.
Terbalut semua kenangan kita.

Suara lantangmu pun mulai melembut
Pelan.. syahdu saat namaku kau sebut
Suara lembutmu pun mulai menghilang
Pelan.. perlahan.. terbawa angan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun