Mohon tunggu...
Aminah Hasan
Aminah Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi masak, konten favorite komedi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keikhlasan Tukang Ojek di Ringroad Barat

16 Juni 2024   13:09 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:17 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                          

       

Di tengah hiruk-pikuk dan lalu lintas yang padat di Ringroad Barat, Yogyakarta, ada satu sosok yang menjadi pahlawan bagi banyak orang. Namanya Ilham, seorang tukang ojek yang setiap hari tanpa pamrih, membantu warga dan mahasiswa menyeberangi jalan yang ramai dan berbahaya. Ilham, 45 tahun, sudah bekerja sebagai tukang ojek selama lebih dari sepuluh tahun. Namun, lima tahun terakhir, ia dikenal bukan hanya sebagai pengendara ojek yang handal, tetapi juga sebagai relawan yang tak kenal lelah. Setiap pagi dan sore, saat arus lalu lintas mencapai puncaknya, Ilham terlihat berdiri di tepi jalan, membantu orang-orang menyeberang dengan aman.

"Apa yang mendorong Anda untuk melakukan kebaikan di tengah padatnya jalan raya?" tanya saya pada Ilham di suatu siang yang cerah. Dengan senyum hangat, Ilham menjawab, "Saya melihat banyak orang, terutama mahasiswa dan warga tua, kesulitan menyeberang jalan ini. Awalnya, saya hanya membantu satu-dua orang. Tapi melihat betapa bersyukurnya mereka, saya merasa ini adalah hal kecil yang bisa saya lakukan untuk membantu," ujarnya. Ilham mengaku bahwa kegiatannya ini memberikan kepuasan tersendiri. "Melihat senyum dan mendengar ucapan terima kasih mereka membuat hati saya tenang. Saya merasa lebih berarti," tambahnya.

Kisah Ilham mendapatkan perhatian luas dari berbagai kalangan. Banyak mahasiswa yang merasa terbantu dengan keberadaan Ilham di ringroad tersebut. "Pak Ilham itu seperti malaikat penolong. Setiap kali saya harus menyeberang jalan untuk ke kampus, beliau selalu ada di sana," ujar Fira mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Selain membantu menyeberang, Ilham juga kerap memberikan nasihat kepada para pengendara untuk berhati-hati dan menghargai pejalan kaki. Dia sering berdiri di tengah jalan, menghentikan kendaraan yang melaju kencang, memberikan isyarat agar berhenti dan memberi jalan bagi pejalan kaki. "Kadang-kadang memang ada pengendara yang marah, tapi saya pikir keselamatan pejalan kaki lebih penting. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?" kata Ilham dengan nada tegas.

Tidak hanya itu, Ilham juga dikenal ramah. Beberapa tahun lalu Ilham sempat berpindah lokasi di pusat kota Yogyakarta tapi tidak lama. Ketika beliau tidak lagi membantu di ringroad Barat, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mencarinya dan meminta tolong padanya. "Pak, tolong kembali ke Ringroad Barat, saya akan membantu bapak setiap bulannya," jelas mahasiswa tersebut. Dengan hasil usahanya, akhirnya Ilham kembali ke Ringroad Barat. Pengabdian Ilham ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Tindakan kecil namun konsisten seperti yang dilakukan Ilham dapat memberikan dampak besar bagi komunitas sekitarnya. Di akhir wawancara, Ilham menyampaikan harapannya agar lebih banyak orang yang peduli terhadap sesama di jalan raya. "Kalau kita semua bisa saling membantu dan peduli, saya yakin jalanan akan menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang," ujarnya dengan penuh harap.

Ilham   dengan ketulusan hatinya, telah menunjukkan bahwa di tengah kesibukan dan kerasnya kehidupan jalan raya, selalu ada ruang untuk kebaikan dan kepedulian. Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang ikhlas membantu sesama tanpa mengharapkan balasan. Kegigihannya dalam membantu menyeberangkan warga dan mahasiswa setiap hari, selama berjam-jam di bawah terik matahari atau hujan, adalah contoh nyata dari tindakan tanpa pamrih yang memberikan dampak besar.

Keberadaannya menjadi pemandangan yang menenangkan bagi banyak orang yang harus menyeberang jalan. "Setiap kali saya melihat Pak Ilham di sana, saya merasa lebih aman. Dia selalu ada untuk membantu, dan itu sangat berarti bagi saya," kata Laila, seorang ibu rumah tangga yang sering melintasi jalan tersebut bersama anaknya. Bagi Ilham, membantu orang lain adalah panggilan hati. Ia tidak pernah meminta imbalan atau penghargaan atas apa yang dilakukannya. Bahkan ketika kami menanyakan apakah ia pernah merasa lelah atau ingin berhenti, ia hanya tersenyum dan berkata, "Selama saya masih bisa berdiri dan melihat orang-orang tersenyum setelah menyeberang jalan dengan aman, saya akan terus melakukannya."

Komunitas di sekitar ringroad Barat telah memberikan dukungan moral yang besar kepada Ilham. Beberapa warga bahkan telah mengumpulkan dana untuk memberikannya jaket dan payung agar ia bisa bertugas dengan lebih nyaman. "Pak Ilham adalah bagian penting dari komunitas kami. Kami sangat bersyukur memiliki seseorang seperti dia," kata Pak Budi, seorang pedagang di sekitar jalan tersebut. Kisah Ilham adalah inspirasi bagi banyak orang. Di tengah dunia yang sering kali sibuk dan acuh tak acuh, tindakannya mengingatkan kita bahwa kebaikan dan kepedulian masih ada. Ilham adalah contoh bahwa satu orang dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan banyak orang hanya dengan tindakan kecil yang konsisten.

Ketika ditanya tentang impian atau harapan masa depannya, Ilham dengan sederhana mengatakan, "Saya hanya berharap lebih banyak orang yang sadar pentingnya keselamatan di jalan raya dan saling membantu. Dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita semua bisa saling peduli."Ilham, dengan segala keikhlasannya, telah mengajarkan kita bahwa kebaikan tidak memerlukan panggung besar atau pengakuan luas. Kebaikan bisa dimulai dari langkah kecil, dari hati yang tulus, dan dari keinginan untuk melihat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. Semoga kisah Ilham ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli dan saling membantu, di mana pun kita berada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun