Sebutir debu di ujung sepatu Layla lebih ku cinta dari pada Dunia dan seisinya, ucap Qais kepada Layla.
Mataku jadi pencuri senyummu yang menghantam jantungku, tulis Khahlil Gibran ketika jatuh cinta.
Penyair tak pernah berkata aku cinta padamu tanpa melibatkan keindahan senja yang dilukis Tuhan.
Semesta adalah kamu,
Senandungnya bisikkan indah parasmu,
Sajaknya hanya berkisah tentangmu,
Khayalnya perlahan merangkai setiap kuntum senyummu.
Ketika kau gilai si penyair,
Dayita, abadi dalam gurat syairnya.
Madura, 7 September 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!