Ku pandangi telur kupu di pagi kelabu,
menunggu ia menetas meski hujan mulai deras.
Menggigil, ulat kecil terlahir.
Sang ulat memamah dalam gerimis,,
diantara dedaunan, perlahan ulat membesar.
Ku tunggu meski langit kian bergemuruh.
Lelah, ulat membungkus dan tertidur..
Aku masih menunggu,
Menerka warna sayap sang kupu.
Hujan kembali mendera, saat bungkus ulat terbuka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!