Mohon tunggu...
Amin Syaroni
Amin Syaroni Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiwa

Saya merupakan mahasiswa di Universitas Jember Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya merupakan seorang pemula dalam hal menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Program Literasi Desa Bakalan di Masa Pandemi Covid-19

3 September 2021   21:24 Diperbarui: 3 September 2021   21:40 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara administratif, Desa Bakalan terletak di wilayah Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang tepatnya di sebelah tenggara dari kota Malang. Desa Bakalan merupakan daerah agraris yang mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pekebun dan petani. Desa Bakalan mempunyai wilayah seluas 656, 924 Ha. Keadaan tanah di desa Bakalan juga memiliki tingkat kesuburan yang bagus. Hal ini memungkinkan tanaman tebu & padi dapat panen dengan hasil yang memuaskan, selain itu Sektor Peternakan juga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi di desa Bakalan. Berdasarkan data yang masuk tanaman Tebu Rakyat dan Padi mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Sektor Pertanian Lainnya seperti tanaman Pepaya, Cabe, Tomat, Jagung, Kacang, Ketela pohon dapat dijadikan usaha sampingan bagi masyarakat guna meningkatkan perekonomian Keluarganya. Sekarang Desa Bakalan terbagi dalam 6 (enam) Dusun, 10 RW dan 27 RT.

Berdasarkan data Administrasi Pemerintah Desa Bakalan tahun 2013, jumlah penduduk Desa Bakalan adalah 6.019 jiwa. Dengan rincian usia 5-9 sebanyak 443 orang dan usia 10-14 berjumlah 483 orang. Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya keterampilan dan kemampuan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mempermudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi.

Masa pandemic Covid-19 yang bermula pada awal tahun 2020 telah berdampak pada banyak sektor diseluruh di dunia. Hampir setengah mobilitas masyarakat dihentikan untuk mencegah penyebaran virus corona. Tak terkecuali pada sektor pendidikan menyebabkan pengajaran yang biasa dilakukan disekolah berubah menjadi School From Home (SFH). Akibatnya banyak siswa maupun orang tua yang belum terbiasa dan siap untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Pembelajaran secara daring merupakan metode pengajaran yang dilakukan menggunakan interaktif berbasis internet dan LMS.  Banyak orang tua yang mengeluh karena anaknya menjadi tidak serius bila belajar dirumah, semakin sering bermain game, kurang dapat menerima informasi pembelajaran, dan sebagainya.

Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Universitas Jember terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat salah satunya dengan menerjunkan mahasiwanya untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saat ini kegiatan KKN dilakukan secara mandiri di lingkungan tempat tinggal masing-masing. KKN yang saya lakukan di desa Bakalan memiliki tema berupa "Literasi Desa Pada Masa Pandemic Covid-19". Durasi waktu untuk KKN di desa Bakalan selama 30 hari, mulai tanggal 11 Agustus -- 9 September 2021. Pendampingan belajar yang saya lakukan dengan cara membentuk kelompok belajar kecil yang berisikan 4-5 siswa sd. Kegitan pembelajaran dilakukan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pemberian materi disesuaikan dengan keinginan siswa dan juga hal yang saya rasa cukup penting untuk disampaikan. Dalam satu minggu, dilakukan dua kali pertemuan, topic yang saya ajarkan meliputi pentingnya menjaga lingkungan, belajar mengenai cuci tangan & gosok gigi, serta materi b.inggris mengenai profesi.

Peningkatkan minat literasi siswa saya menggunakan cara pertama saya ajak untuk membaca buku sesuai dengan topic yang dibawakan, kemudian menggunakan games untuk kegiatan tanya jawab, dan diakhir sesi akan ada kegiatan praktik. Pemberian materi berupa buku bacaan melalui pdf dan disebarkan melalui media whatsaap karena semua anak yang saya ajar sudah memiliki gadget untuk mendukung kegiatan belajar dirumah.

Kegiatan pada minggu pertama yaitu melakukan pengurusan berkas dan juga survey di Desa Bakalan. Survey disini dilakukan untuk mengetahui potensi dan juga permasalahan mengenai literasi di Desa Bakalan. Kemudian juga melakukan diskusi bersama perangkat desa dan juga tokoh masyarakat mengenai program kerja yang akan saya lakukan.

Pada minggu ke dua, saya mulai menjalankan program kerja yaitu pendampingan belajar kepada anak usia 7-10 tahun. Pertama saya memberikan dua video mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Kemudian saya memberikan materi belajar berupa buku bacaan berbentuk pdf, setelah itu saya memberikan soal yang diambil melalui buku bacaan dengan games. Di akhir sesi saya mengajari praktik menanam biji kecambah. Disamping memberikan pengajaran kepada anak kecil saya juga melakukan kegiatan sosialisasi kepada orang dewasa mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatan dan kebersihan lingkungannya serta diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Untuk kegiatan di minggu ketiga hampir sama dengan minggu kedua yang membedakan yaitu materi yang diberikan. Di minggu ketiga saya mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan kemudian melakukan praktik gosok gigi dan juga mencuci tangan. Pembelajaran selanjutnya mengenai pengenalan cita-cita menggunakan bahasa inggris. Minggu ke emapat saya gunakan untuk melakukan evaluasi program dan juga pengerjaan tugas-tugas KKN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun