Mohon tunggu...
AMIN BAHARI
AMIN BAHARI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, hoby membaca apa saja untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Sebagai Investasi Agama (Renungan Bagi Orang Tua)

26 Januari 2023   11:00 Diperbarui: 26 Januari 2023   10:59 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi

Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila anak Adam telah meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholih yang mendoakannya. (HR. Muslim).

Artinya anak itu adalah investasi. Anak-anak keturunan kita itu adalah bagian dari keselamatan dunia akhirat kita. Karenanya kita harus serius menanamkan keshalihan pada anak-anak kita. Kalau kita ingin menikmati masa depan kita, maka berapapun pengeluaran uang dikeluarkan untuk mendidik anak agar menjadi shalih, untuk belajar, sekolah dan lainnya, itu bukan biaya melainkan investasi (modal) yang akan mendatangkan keuntungan suatu saat kelak.

Dari Umar bin Khattab RA, ketika ditanya "Ya Umar, apakah sama pahalanya jika saya mengurus orang tua seperti orang tua mengurus saya diwaktu kecil?". "Tidak". "Mengapa tidak?". " Karena orang tua mengurus kamu agar kamu panjang umur". Setelah kita meninggal mudah-mudahan mereka sering mendoakan kita dalam munajat-munajatnya. Kasiha orang tua yang anaknya yang tidak tahu agama, sehingga tidak mengerti bagaimana mengurus jasad ibu bapaknya, tidak yahu shalat jenazah, dan setelah dikubur tidak mengerti bagimana mendoakan orang tuanya.

Oleh karena itu janganlah mengurus anak hanya dengan sisa waktu, tenaga, dan fikiran. Bayangkan jika membangun investasi dengan sesuatu yang serba sisa. Jika masa kecilnya tata nilai yang didapatkan dirumahnya hanya sibuk memamerkan harta kekayaan orang tuanya, maka jangan heran kalau setelah menjadi pemimpin dia hanya sibuk meraup harta. Kita perlu mengubah tata nilai seperti itu dengan melatih anak-anak agar hidup bersahaja, mencari uang sebanyak mungkin untuk dishadaqahkan (diamalkan), sehingga setelah dewasa dia makin kaya, makin banyak orang yang tertolong, dia makin berkuasa banyak orang yang terangkat martabatnya, dia makin berani makin banyak orang yang terlindungi karena keberaniannya.

Investasikan anak dengan lebih banyak ke arah ilmu-ulmu keagamaan agar ada rambu-rambu bagi anak untuk menjalani kehidupan yang ada dihadapannya, dengan agama yang kuat maka insya Allah anak akan tidak akan terjerumus kepada hal-hal yang negatif (pergaulan bebas, narkoba, tawuran, minum-minuman keras, judi online, dll).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun