Lalu mengapa puasa itu menyehatkan? Jawabannya tentu saja jika dikaitkan dengan enzym, adalah karena penghematan pemakaian enzym tubuh sebagaimana tersebut di atas. Berpuasa berarti menghemat penggunaan enzym pangkal.Â
Yang dimaksud menghemat enzym adalah menghemat perubahan enzym pangkal menjadi enzym lain, sehingga persediaan enzym pangkal tetap terjaga untuk digunakan pada keperluan lain tubuh atau keperluan yang akan datang. Karena sedemikian pentingnya peran enzym, maka penggunaan enzym pangkal harus dihemat sedemikian rupa agar selalu tersedia dalam jumlah cukup.
Bukankah jika bahan baku bagi enzym pangkal adalah dari makanan, maka untuk memenuhi ketersediaan enzym pangkal tersebut tinggal makan dan minum saja? Ternyata tidak demikian penjelasannya. Pola makan dan minum serta makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak selalu sehat dalam arti cukup menyuplai bahan baku enzim pangkal.Â
Sebagian makanan dan minuman yang kita konsumsi terutama makanan olahan dan pabrikan berpotensi mengandung bahan baku enzim yang jauh lebih sedikit dibandingkan makanan segar. Belum lagi semakin banyak makan dan minum berarti semakin menambah jam kerja organ-organ pencernaan dan organ lain yang secara tidak langsung terlibat dalam proses pencernaan.
Berfikir untuk makan dan minum secukupnya guna memenuhi nutrisi yang diperlukan tubuh adalah pilihan brilian. Sepertinya kata "secukupnya" bisa diartikan sebagi "sedikit tapi nutrisi dan bahan baku enzym telah terpenuhi".
Selain penghematan enzym, berpuasa juga mengistirahatkan organ-organ yang bertanggung jawab pada proses pencernaan. Sebagai contoh pangkreas, yang salah satunya berfungsi secara endokrin memproduksi hormon insulin dan glukagon untuk dilepaskan ke dalam sistem peredaran darah dalam rangka mengendalikan metabolisme gula.Â
Selain fungsi endokrin, pangkreas juga memiliki fungsi eksokrin mengeluarkan sekret pangkreas (jus pangkreas) dan dialirkan ke usus duabelas jari guna mencerna makanan yang berasal dari lambung. Ketika berpuasa, maka pangkreas bisa beristirahat untuk 'menguatkan dirinya' menyiapkan tugas berikutnya dalam proses pencernaan.
Sebagaimana pangkreas, semua organ tubuh yang terlibat dalam proses pencernaan pun akan beristirahat, seperti mulut, kerongkongan, lambung, duodenum atau usus duabelas jari, usus besar, kelenjar-kelenjar pencernaan, dan lain-lain.
Puasa dan Kesehatan Jiwa
Selain manfaat kesehatan fisik sebagaimana telah dipaparkan di atas, berpuasa juga berdampak positif bagi kesehatan jiwa, bahkan manfaat puasa bagi kejiwaan sepertinya dipahami lebih dalam oleh banyak orang dibandingkan manfaat fisiknya. Bahwa puasa itu adalah tameng dari berbuat buruk dan godaan setan adalah ungkapan-ungkapan yang terkait erat dengan manfaat puasa bagi jiwa manusia.
Puasa dan Kesehatan Akhirat
Manfaat lain berpuasa yang paling utama adalah bagi kesehatan akhirat. Berpuasa adalah pemberat timbangan amal di akhirat nanti. Bagi orang yang berpuasa, selain dijanjikan pahala yang besar, juga akan menjauhkan dirinya dari perilaku dosa dan perilaku buruk lainnya. Pahala puasa itu kata Allah "ana ajzi bih", yang artinya "Saya Sendiri Yang Akan Memberi Ganjarannya", menjadi penjelas bahwa pahala puasa itu misterius tetapi berkonotasi pahala yang besar.
Puasa adalah ibadah yang paling mudah dilakukan. Mengapa demikian? Karena ibadah berpuasa ya tinggal berpuasa saja, selain berniat melaksanakan ibadah puasa tentu saja, maka sudah selesai. Yang penting berpuasa, maka janji pahala besar dari berpuasa insya Allah akan diperoleh. Baik puasa tersebut dilakukan sambil tidur, sambil diam, sambil olahraga, atau sambil melakukan aktifitas lainnya.Â