Awalnya tulisan ini akan saya beri judul "Puasa, Ibadah Paling Mudah". Tetapi dalam benak saya, di tulisan tersebut (ketika saya menulis part ini, tulisan ini benar-benar baru dimulai) saya juga ingin sampaikan manfaat kesehatan dari berpuasa. Akhirnya saya ubah judulnya menjadi "Puasa Supaya Sehat?" Saya sedikit tersenyum dengan nasib calon tulisan yang belum jadi ini.
Gagasan tulisan ini selain terinspirasi oleh hari Senin ini sebagai hari Puasa Sunat, sedikit banyak juga terinspirasi oleh teori "the miracle of enzym" yang digagas oleh dokter Hiromi Shinya, MD --Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, Amerika Serikat. Menurutnya, di dalam tubuh manusia terdapat sejumlah enzym pangkal (prototype enzym) yang menjadi bahan baku bagi enzym-enzym lainnya.
Enzym dan Enzym Pangkal (Prototupe Enzym)
Untuk bisa tetap hidup, di dalam tubuh manusia terdapat setidaknya 5.000-an jenis enzym yang telah dikenal. Menurut dokter Hiromi, bahkan sebenarnya di dalam tubuh ada lebih dari 20.000 jenis enzym yang dibutuhkan oleh tubuh.
Enzym adalah "katalis protein" yang di bentuk di dalam sel-sel makhluk hidup. Jika disederhanakan, enzym adalah unsur di dalam tubuh yang diperlukan oleh makhkuk hidup agar tetap hidup. Bahan baku pembuat enzym diambil oleh tubuh dari makanan yang dikomsumsi, sehingga hakekatnya, aktifitas makan dan  minum adalah memberikan asupan bahan baku enzym bagi tubuh. Bahan baku enzym tersedia pada makanan yang berasal dari makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Semakin segar makananan yang dikonsumsi, maka kualitas enzym semakin baik.
Apa saja fungsi enzym bagi tubuh, di antaranya adalah enzym difungsikan dalam proses pencernaan dan penyerapan makanan. Pergantian sel-sel tubuh dari sel lama diganti dengan sel baru juga harus melibatkan fungsi enzym. Bahkan penguraian racun dan detoksifikasi dalam tubuh adalah fungsi enzym.
Meskipun namanya sama, yaitu "enzym", pada masing-masing fungsi tersebut diperlukan jenis enzym yang berbeda. Enzym yang mencerna protein berbeda dengan enzym yang mencerna lemak. Enzym yang digunakan untuk menetralisir alkohol di dalam hati berbeda dengan enzym yang digunakan untuk menetralkan kuman flu.Â
Bahkan jenis enzym yang difungsikan oleh tubuh untuk mengurai zat tepung di mulut berbeda dengan enzym yang digunakan oleh tubuh di dalam lambung untuk mencerna karbohidrat, berbeda lagi jenis enzymnya pada proses pencernaannya di usus halus, meskpun kita menyebut semua zat yang dicerna itu sebagai karbohidrat. Maka wajar jika jumlah enzym di dalam tubuh mencapai ribuan bahkan puluhan ribu.
Sampai di sini, saya belum menyinggung soal puasa, padahal tema tulisan adalah tentang puasa. Sebentar lagi akan masuk ke soal puasa. Sedikit lagi.
Jika bahan baku enzym diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang sebelumnya hidup, ternyata untuk mencerna makanan yang dikonsumsi juga diperlukan enzym. Dengan demikian proses pencernaan makanan adalah proses produksi dan pengerahan enzym untuk mendapatkan enzym baru hasil pencernaan.Â
Semakin banyak makanan dan minuman yang dikonsumsi, maka akan semakin besar jumlah enzym yang harus disediakan oleh tubuh. Pun semakin banyak makanan yang dikonsumsi maka semakin banyak pula bahan baku enzym yang diperoleh tubuh, tentu saja jika konsumsi makanan dan minuman mengandung banyak enzym. Tetapi sebagian orang mengkonsumsi alkohol dan merokok, maka tubuh tidak mendapatkan tambahan enzym dari makanan jenis ini, bahkan tubuh harus terkuras enzymnya karena mesti menetralkannya.
Puasa dan Kesehatan
Jika makan dan minum berarti mengerahkan enzym untuk mencernanya, maka tidak makan dan tidak minum atau berpuasa, berarti menghemat persediaan enzym tubuh. Tapi berarti pula mengurangi asupan enzym tubuh. Sampai di sini, soal puasa sudah saya singgung.