Mohon tunggu...
Amien Laely
Amien Laely Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai informasi terkini, kesehatan, karya sendiri, religiusitas, Indonesia, sejarah, tanaman, dll

Tak ada yang abadi. Semua akan basi. Sebelum waktu disudahi. Musti ditanya seberapa banyak telah mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Sepotong Puisi

9 Oktober 2016   22:05 Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

telah kutetaskan sepotong kata
kususui dan kudekap hangat
kusuapi beberapa sendok aksara
kunyanyikan tembang merdu hingga terlelap 

bersama pagi buta ini matanya membuka
menghirup spasi, titik dan koma
mencari-cari huruf, petik dan jeda
mengais strip, arti dan tanda baca 

waktu tlah mengajarinya diksi-diksi
menumbuhkannya jadi kalimat matang berisi
dalam larik-larik rapi lagi seksi
mengajaknya bicara bahasa rima dan intonasi 

tak kusangka kini dia kan secantik cleopatra
rambut panjangnya mengibarkan makna
mata indahnya memancarkan aura
tubuh anggunnya menggelorakan kharisma 

ah tapi dia hanya puisi
yang tak lama lagi kan jadi basi
terhisap zaman tertindih ambisi
terinjak-injak kepentingan tergilas visi-misi

 

depok, 9 Oktober 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun