[caption id="attachment_315986" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber Foto: http://www.ezilon.com/maps/asia/indonesian-maps.html"][/caption]
Belumkah ingin kalian sudahi
Kisah lusuh-kusam negeri ini
Negeri beribu tanah beratus ranah
Berjuta satwa-flora berhampar samudera
Dulu nenek moyang kita bangsa pemberani
berpribadi santun pandai berbagi
Cakap merajut beda, pintar menyulam harmoni
Cinta kedamaian, bangga membangun negeri
Namun kini kalian berseteru tak bisa menahan diri
Mempertengkarkan kata-kata memperebutkan kursi-kursi
Kalian datang bukan untuk kejayaan dan harga diri
Kalian datang untuk kekayaan dan kroni-kroni
Akankah kalian genapkan sepuluh dasawarsa
Cerita carut marut generasi pembenci pemerdaya
Agar novel kehancuran negeri semakin berdarah-darah
Menoreh hitam di kanvas sejarah
Di usiaku yang tak lagi muda
Adil dan makmur  tak kunjung ada
kata serapah, tingkah bedebah tak juga reda
Tanah kaya raya, budaya luhur kian ternoda
Duh bapak duh emak pendiri bangsa
Aku ini sanak saudara sahabat mereka
Yang hidup bersama-sama di zaman hukum dan demokrasi
Yang hanya mampu menyusun kalimat menggugat tak bertaji
Duh mbah kakung mbak putri di alam Tuhan
Salahkan aku yang lemah pada keangkaramurkaan
Maafkan aku yang hanya perkasa di kemegahan istana tulisan
Sembari menyaksikan drama ketamakan dan kebejatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H