Mohon tunggu...
Fajar Mardhatillah
Fajar Mardhatillah Mohon Tunggu... -

Ingin belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gowes Hidup

19 Februari 2011   12:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku masih ingat kayuhan pertamaku di atas sepeda kecil itu,

dengan tangan bapak yang memegang erat dari belakang

dan keringat gugup yang sebesar biji jagung di dahiku.

Pelan-pelan ku kayuh, jatuh, ku kayuh lagi, jatuh lagi.

Tapi tak sedetikpun kepercayaan bapak hilang padaku.

Susah payah jatuh dan berdiri lalu jatuh lagi, tapi masih dipegang eratnya sepeda kecil itu dari belakang.

Dan akupun melaju, pelan semakin melaju, menjauh dengan tawa gugup dan senyum senang bapak.

Aku bisa bersepeda.

Dua puluh lima tahun mengayuh hidup,

dua puluh lima tahun menyusuri barmacam jalan, lurus, berbelok,

menikung, berputar balik, menukik turun, mendaki naik,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun