Belajar dari Ust Jefri
oleh: Astocha Abdurrahman
[caption id="attachment_257317" align="aligncenter" width="600" caption="Ustad Jeffry (sumber: www.antaranews.com )"][/caption] Ustad Jeffry telah sukses. Berpulang dalam keadaan tobat dan kebaikan. Ribuan yang mengantar dan mendoakan. Selamat jalan ustad, semoga selalu bahagia di sana. Kuat dan tabah dalam lindungan Allah yang Anda tinggal.
Konon, masa kecil Ustad Jeffry adalah "nakal". Padahal masa SD pernah jadi juara baca Alquran. Kenakalannya sempat merepotkan kedua orangtuanya. Sempat bersinggungan dengan narkoba. Tapi nakalnya ini adalah nakal yang merugikan sendiri, nakal yang tidak mencederai dan merugikan orang lain. Ini kelebihannya Ustad Jeffry di antara orang yang nakal. Sebab banyak anak nakal yang sifatnya menciderai dan merugikan orang lain.
Mungkin doa orangtua yang tidak putus-putus, Jeffry kecil tersentuh untuk mengambil jalan kembali, jalan memperbaiki diri sendiri. Dengan bakat anugerah Allah yaitu suara emas, Ustad Jeffry berbagi pengalaman memperbaiki diri sendiri, jadilah beliau idola anak muda. Tapi tidak kurang jamaah ibu-ibu juga merasa kehilangan Ustad Jefry.
Penilaian memang di akhir.
sekarang nakal boleh jadi di akhirnya menjadi baik. sekarang membenci jalan dakwah boleh jadi di akhirnya menjadi pendukung utama dakwah.
Siapa tahu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H