Mohon tunggu...
Amiliyah
Amiliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga, Staff BEM FKp Universitas Airlangga, Staff Internal AMNESTY UNAIR

Saya mahasiswa, saya akan menjalankan tugas saya sebagai mahasiswa dan bagian dari rakyat Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Wibu: Bagaimana Stigma Masyarakat Terhadap Wibu?

10 Mei 2023   23:35 Diperbarui: 10 Mei 2023   23:48 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wibu, istilah ini mungkin seringkali kita dengar di kehidupan sehari-hari, utamanya dikalangan remaja. Wibu merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang menyukai budaya dari Jepang. 

Indonesia sendiri menduduki urutan ketiga dari tujuh negara dengan jumlah wibu terbanyak di dunia. Sebenarnya fenomena 'wibu' sendiri  sudah ada sejak lama. 

Namun, popularitas wibu semakin meningkat seiring dengan semakin mudahnya penggunaan internet untuk mengakses informasi mengenai budaya Jepang, bisa dikatakan bahwa wibu merupakan salah satu dampak dari globalisasi.

Awal mula populernya istilah wibu di Indonesia adalah ketika rilisnya anime Sword Art Online pada tahun 2012. Kemudian ketika pandemi covid-19 masuk ke Indonesia, masyarakat terutama remaja banyak memilih anime sebagai hiburan untuk menemani mereka selama lockdown atau PPKM. 

Hal ini tentunya tidak lepas dari peran internet yang semakin canggih sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses anime melalui website atau platform tertentu dengan mudah. 

Banyaknya event anime dan cosplay yang diadakan di berbagai kota di Indonesia serta adanya komunitas wibu yang cukup besar misalnya di Surabaya menjadi bukti bahwa popularitas wibu di Indonesia cukup menonjol.

Istilah wibu seringkali dilontarkan sebagai ejekan bagi orang-orang yang terlihat no life, padahal istilah tersebut tidak berarti demikian. Sebagian orang beranggapan bahwa menjadi wibu adalah hal negatif yang terkesan tidak menghargai kebudayaan negeri sendiri, namun sebenarnya menyukai budaya Jepang bukan berarti melupakan budaya negeri sendiri. Adapun dampaknya bagi personal, tentunya tergantung dari individu itu sendiri.

Biasanya, seorang wibu mudah termotivasi oleh karakter tokoh utama dalam sebuah anime. Karakter utama dalam sebuah anime biasanya digambarkan sebagai sosok yang tidak mudah menyerah, dan memiliki semangat juang yang tinggi. 

Karakter tesebut bisa saja dijadikan role model oleh para remaja khususnya wibu untuk tetap semangat dalam mengemban suatu tugas, misalnya kuliah. Pada anime 'Dr.Stone' ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil, utamanya dalam sains, kemudian pada serial anime 'Detektif Conan' kita dapat mempelajari live hack dan solusi dalam sebuah kasus. 

Selain itu, adanya event cosplay yang sering diadakan oleh komunitas wibu juga dirasa memberikan dampak yang menguntungkan, dan bisa dijadikan peluang usaha. Misalnya sewa kostum, perlengkapan cosplay, dan lain-lain. Selain sebagai hiburan, event cosplay juga bisa menjadi sarana untuk menambah relasi yang diharapkan membawa dampak yang positif.

Ada banyak sekali sisi positif dalam anime yang bisa dijadikan role model, sehingga dapat membawa dampak yang baik apabila dilihat dari sudut pandang yang benar. Namun terkadang ada pula yang menjadikan aktivitas sebagai wibu untuk bermalas-malasan, misalnya berlebihan dalam menggunakan waktu untuk menonton anime. 

Selain itu, beberapa dari wibu memiliki kecenderungan atau perasaan yang berlebihan terhadap karakter favorit mereka yang menyebabkan dampak negatif bagi psikologis.

Stigma masyarakat terhadap wibu, tidak selalunya buruk. Dibuktikan dengan banyaknya orang yang cukup menikmati pertemanan dengan wibu. Hal tersebut dikarenakan seorang wibu terlihat lebih menikmati hidupnya sehingga membawa vibes positif bagi lingkup pertemanan. Meskipun ada beberapa yang masih beranggapan buruk tentang wibu, namun dalam memaknai hal tersebut kembali pada individu masing-masing. Jangan memandang sesuatu hanya dari satu sudut pandang, karena setiap hal di dunia ini seperti koin, memiliki dua sisi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun