Ratusan pakar dikerahkan, Puluhan penyelidikan dilakukan. Beberapa negara adi kuasa, adi daya dengan adi sarana dan adi wahana berlaga.
Para ahli mencurahkan segala kemampuan, para analis menyatakan statement dan perkiraan. Semua peralatan maha canggih tidak ketinggalan. Banyak super expert bicara dengan berbagai analisa. Namun semuanya belum ada hasilnya.
Mungkin kini saatnya orang awam dan tak berilmu seperti saya turut nimbrung, mudah-mudahan tidak membuat semakin bingung.
Sebelumnya mohon berribu maaf apabila tulisan ini memuat beberapa kesalahan, ini hanya bentuk keprihatinan untuk sesama insan.
Sebelum harapan pupus tergelincir ke titik nadir. Ada SATU yang memungkinkan untuk menghalau rasa khawatir. DIALAH dzat yang Maha Melihat, Yang satu itu hanyalah Allah. Kita bersandar pada NYA, Tidak sekedar pasrah sumarah, namun dengan jalan dilakukan secara massal bersamaan. Konon permohonan lebih dari 40 pendoa dalam waktu bersamaan bisa lebih tersampaikan.
Bagi umat muslim ada beberapa ayat, dzikir dan doa bisa menjadi sarana untuk menemukan sesuatu yang hilang. ( Para ahli agama lebih tahu hal ini)
Bagi umat Katolik, Santo Antonius Bapa pelindung bisa menjadi katalisator permohonan pada Allah Bapa.
Bagi umum, melewati jalan metafisika adalah salah satunya. Sesungguhnyalah seluruh isi cosmis ini saling berkaitan. Bila sinyal teknologi tewas. Masih ada sinyal semesta yang saling berhubungan. Salah satunya adalah sinyal Antar anak dengan orang tua, antara kerabat yang ada hubungan darah. Dengan mencoba menghubungi lewat ESP ( extra sensory perception ).     Atau lewat Psychometry ( dengan media barang milik seseorang, mungkin bisa mendapatkan informasi).
Semuanya atas ijin Sang Maha Juru Semesta, pengendali segala yang memampukan permohonan jadi nyata. Berharap semoga tiba-tiba saja si MH duduk manis di sebuah kandang atau hanggar di suatu area.
Menurut Bp Rizki Indriyanto, seorang ahli di bidang ini. hal tersebut bukan praktek perdukunan, namun salah satu usaha yang berbasis Psychology
Mungkin hal-hal tersebut sudah dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Deret kalam diatas hanya sekedar luapan keprihatinan untuk sesama insan.
Bagi yang berkenan, mari kita lakukan doa bersama dengan permohonan yang sama, pada waktu tepat yang sama ( bagi muslim, mungkin Bakda Magrib???)
Doa ini tidak hanya khusus untuk penumpang dan awak MH 370, tapi untuk seluruh insan di bumi. Khususnya juga untuk bangsa ini. Dan semoga semua makhluk berbahagia di semesta raya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H