Mohon tunggu...
Amilatus Sholihah
Amilatus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lamongan

Mahasiswa Semester 6 Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UM Desa Maindu Berikan Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Kerak Panci dari Limbah Abu Sekam dan Jerami

1 Juli 2021   12:38 Diperbarui: 1 Juli 2021   12:48 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama mahasiswa KKN UM Desa Maindu bersama peserta pelatihan pembuatan sabun cuci kerak panci dari limbah pembakaran abu sekam dan jerami (Dokpri)

Tim KKN UM 2021 Desa Maindu memberikan pelatihan pembuatan sabun cuci kerak panci dari limbah abu sekam dan jerami kepada warga desa Maindu, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan. 

Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian program kerja dari KKN pulang kampung di tengah Pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang, yang mana pelaksanaannya dimulai pada tanggal 11 Juni 2021 hingga 25 Juli 2021. Tema KKN UM 2021 desa Maindu yaitu " Dari Manapun, mahasiswa membuat produk karya pengabdian." 

Desa Maindu merupakan salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, dimana mayoritas warganya berprofesi sebagai petani padi, sehingga banyak ditemukan limbah dari jerami dan juga sekam terutama pada musim panen padi yang kurang dimanfaatkan. Hal ini menjadi perhatian dari tim KKN UM, sehingga digagasnya program pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Kerak Panci Dari Limbah Abu Sekam dan Jerami. Pelaksanaan program pelatihan ini ditujukan kepada ibu-ibu  di desa Maindu. 

Limbah pembakaran jerami dan sekam atau seringkali dikenal dengan sebutan abu gosok, dapat dimanfaatkan untuk membersihkan peralatan dapur seperti wajan, panci, teflon dan masih banyak lagi. Meskipun pada zaman sekarang sudah terdapat banyak merk sabun cuci untuk peralatan dapur yang dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko, namun dengan memanfaatkan limbah dari pembakaran jerami dan sekam ini diharapkan dapat membantu mengurangi limbah plastik dan juga limbah bekas air cucian yang mengandung sabun. 

Proses pembuatan sabun cuci kerak panci ini dapat dilakukan dengan mudah serta bahan-bahan yang diperlukan juga sangatlah mudah ditemukan. Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain yakni :

  1. Abu pembakaran jerami dan sekam, dua bahan utama ini dikenal sejak dahulu dapat digunakan sebagai pembersih perabotan rumah tangga. Memiliki kandungan zat kalium yang sering digunakan dalam bahan pembuatan sabun cuci.
  2. Jeruk Nipis, memiliki kandungan vitamin C yang dapat berfungsi untuk menghilangkan noda dan kerak membandel.
  3. Garam dapur, dapat berfungsi sebagai pembersih namun tanpa merusak perabotan yang sedang dibersihkan.

Proses pembuatan sabun cuci ini sangatlah mudah, dengan hanya mencampurkan ke empat bahan tersebut dan ditambahkan sedikit air lalu sabun cuci dari abu pembakaran sekam dan jerami tersebut sudah dapat digunakan. 

Program pelatihan pembuatan sabun cuci kerak panci dari limbah abu sekam dan jerami ini menuai respon yang baik dari perwakilan ibu-ibu Desa Maindu yang hadir. Mengingat masih dalam situasi pandemi, program pelatihan ini hanya mengundang beberapa perwakilan saja, namun dari tim KKN UM desa Maindu sudah mempersiapkan video proses pembuatan sehingga nantinya dapat diakses oleh warga yang tidak dapat hadir pada proses pelatihan. Program pelatihan ini telah usai sejak Senin, 21 Juni 2021 dilaksanakan di posko KKN UM Desa Maindu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun