Mohon tunggu...
Amilatur Rohma
Amilatur Rohma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Physics Student | Content Writer | Social Media Enthusiast

A Marketer who enthusiasting on writing. Menulis untuk menyampiakan hal yang tak mampu diucapkan oleh lisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mereka Menyebutku Ekstrovert, tapi Temanku Tak Sebanyak Itu

9 Maret 2023   20:09 Diperbarui: 9 Maret 2023   20:19 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekstrovert dalam suatu pertemanan (sumber: freepik)

Pekerjaan oke

Relasi banyak

Kenalan sana-sini

Teman? Ada, satu-dua-tiga eh bentar, temanku kok dikit ya.

Pernah bukan kalian merasakan hal seperti itu. Merasa menjadi orang yang pandai bergaul, ramah dan senang berinteraksi sosial. Komunikasi tentang kerjaan dengan rekan kerja lancar, relasi pekerjaan banyak, kenalan ada di mana-mana, tapi giliran mau main keluar atau sekedar melepas stres dengan curhat ke teman rasanya kok tidak ada.

Orang ekstrovert dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dibandingkan dengan introvert. Mereka mampu membaur dan senang berinteraksi dengan orang banyak. Orang yang seperti ini juga seringkali disebut social butterflies.  Namun, meskipun mudah bergaul belum tentu mereka pasti mempunyai banyak teman karena belum tentu mereka disukai oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya.

Kemungkinan Kamu Cenderung Narsistik

Kita ambil contoh. Ada seseorang yang dengan mudah memulai percakapan dengan orang baru dan cepat mengakrabkan dirinya. Dalam sekejap sudah bercakap layaknya teman akrab, membicarakan banyak hal pribadi seperti sudah kenal bertahun-tahun. Dalam hal seperti ini, umumnya hanya ada satu orang saja yang mendominasi dalam percakapan sedangkan yang lain cenderung mendengarkan. Sehingga komunikasi yamg terbangun terkesan narsistik oleh satu pihak saja dan bukan komunikasi dua arah. Nah, alih-alih seorang ekstrovert jangan-jangan tanpa kamu sadari, kamu adalah seorang narsistik.

Kepribadian atau kemampuan mereka bisa saja memukau banyak orang sehingga mereka dikelilingi banyak orang. Tapi tak semua mendekati karena tulus. Bisa saja mereka mendekati karena punya kepentingan tertentu dan ingin mengambil keuntungan kalau bergaul dengan orang tersebut. Inilah yang bisa kita sebut punya banyak hubungan secara sosial tapi tidak berkualitas.

Seorang narsistik akan bergaul dengan banyak orang untuk mengumpulkan para pengagumnya, bukan karena memang tertarik untuk berteman secara lebih akrab dengan tulus. Mereka senang ketika orang-orang kagum padanya. Makanya meskipun merasa temannya banyak tapi sebenarnya tidak memunjukkan kualitas kedekatan hubungan sebagai seorang teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun