Sebelum berbicara mengenai fungsi dan manfaat ijtihad dan ittiba' mungkin ada banyak orang yang masih belum mengetahui apa itu ijtihad dan ittiba'. Maka dari itu disini akan dijelaskan juga mengenai pengertian kedua istilah diatas.
A. IjtihadÂ
Ijtihad secara bahasa berarti, besrsungguh-sungguh, berfikir, atau mencurahkan pikiran dengan bersungguh-sungguh. Sedangkan menurut istilah, pengertian ijtihad adalah suatu proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga secara bersungguh-sungguh. Orang yang melakukan ijtihad disebut mujtahid.
Sebagai dasar hukum islam pada dasarnya  fungsi ijtihad adalah untuk membantu kita, utamanya umat islam menemukan solusi hukum atas suatu masalah yang belum ada dalilnya di dalam Al-quran dan hadits.  Dan tujuan Ijtihad sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam beribadah kepada Allah pada waktu dan tempat tertentu.Â
Baca juga:Â Perkembangan dan Revolusi Ijtihad Hakim dalam Yurisprudensi Hukum Keluarga Islam Indonesia
Dalam hal ini, Ijtihad dianggap telah memiliki kedudukan dan legalitas dalam Islam. Ijtihad jug Ditetaokan sebagai salah satu dasar hukum islam. Namun Ijtihad hanya boleh dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Ijtihad mempunyai manfaat sebagai berikut ini:
- Ketika umat Islam menghadapi masalah baru, maka akan diketahui hukumnya.
- Menyesuaikan hukum yang berlaku dalam Islam sesuai dengan keadaan, waktu, dan perkembangan zaman.
- Menentukan dan menetapkan fatwa atas segala permasalahan yang tidak berhubungan dengan halal-haram.
- Menolong umat Islam dalam menghadapi masalah yang belum ada hukumnya dalam Islam.
B. Ittiba'
Secara bahasa, kata ittiba’ bermakna mengikuti jejak orang yang berjalan. Kemudian digunakan untuk makna melakukan amalan seperti amalan orang lain. Adapun secara istilah makna ittiba’ adalah berpegang teguh dan menerima apa yang ada dalam Al-Kitab dan yang sahih dari Sunnah, melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.Â
Menurut para ulama ittiba' adalah berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sahih menurut para ahlinya, para penukilnya, dan para penjaganya, serta tunduk kepada sunnah, dan menerima perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada di dalam sunnah. Mengikuti orang yang diperintahkan Allah untuk diikuti. Melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Nya.
Adapun fungsi dari Ittiba' sendiri antara lain sebagai bukti keimanan kepada Rasulullah saw. yang paling utama adalah mengikuti beliau dalam segala sisi kehidupannya, ubtuk selalu mentaati beliau dalam setiap perintah dan larangan yang beliau sampaikan. Sebab, mengikuti dan mentaati Rasulullah saw. adalah bukti ketaatan kita kepada Allah swt., dan mengikuti sunnah Rasulullah saw. adalah bukti kongkret mengikuti Al-Qur’an.Â
Baca juga:Â Fungsi dan Keutamaan Ijtihad dan Ittiba'
Manfat-manfaat yang dapat kita peroleh setelah melaksanakan ittiba' antara lain:
- Mahabbatullah atau cinta dari allah.
jika kita melakukan ittiba' dengan benar kita akan mendapat mahabbatullah (cinta dari Allah swt) sekaligus maghfirah (ampunan)Nya.
- Rahmatullah atau rahmat dari allah.Â