Mohon tunggu...
Amien Shofyan
Amien Shofyan Mohon Tunggu... -

Saya pelajar dari SMK N 8 SEMARANG, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak(RPL). Saya senang dengan pemrograman khususnya php.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Air Masa Kini

24 September 2012   07:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:49 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Air merupakan unsur penting dikehidupan. Karena syarat kehidupan disuatu planet adalah air, dan bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki air. Air mempunyai peran terbesar di kehidupan manusia. Disamping sebagai pelarut zat-zat makanan, air memiliki kegunaan, manfaat serta peran yang besar di tubuh manusia. Karena 90% tubuh manusia tersusun oleh air. Namun terlepas dari peran penting dari air.Dapat dilihat sekarang ini air begitu berharga tapi, juga sulit khususnya air bersih. Tidak hanya air yang diabaikan,disalah gunakan / dibuang sia-sia, bahkan pencemaran air. Air yang sampai sekarang dan dari dulu juga dianggap penting dan berharga sekarang semakin sulit didapat. Contoh, saudara kita yang ada dipelosok yang belum merasakan air bersih dan kurang memanfaatkan potensi daerah tersebut dengan sumber air itu sendiri. Berbagai macam cara dilaksanakan agar penduduk Indonesia bisa menikmati air bersih. Memang di daerah pelosok tetap ada air bersih, namun untuk mendapatkannya butuh waktu, tenaga bahkan bisa mempertaruhkan nyawa. Namun ada juga daerah pelosok yang benar-benar tidak dan belum merasakan air bersih. Air bersih yang sulit didapat dan sangat berharga / penting apa bila didaerah pelosok. Beda dengan dikota besar, layaknya kota besar yang tak berkekurangan namun sebenarnya tetap banyak kekurangan. Air bersih di kota besar mudah didapat, namun tetap ada juga yang tidak dan belum merasakan air bersih dengan tenang. Dikarenakan pencurian air, kecurangan petugas / rakyat juga penyedotan habis-habisan air tanah. Pencurian air entah pada skala besar atau pun kecil pada intinya sama yaitu kebohongan dan pencurian. Kecurangan petugas / rakyat, pembuatan saluran tersendiri, penipisan kincir pada pencatatan air untuk mempercepat putaran dan memperbanyak volume air yang keluar dibanding dengan harganya. Dan yang terus-terus terjadi sekarang ini tanpa ada aturan dan sanksi yang jelas. Yaitu penyedotan habis-habisan air tanah. Air yang ada dibawah tanah, karena kualitas dan bersih serta cara mendapatkanya yang simple. Maka mudah sekali gedung besar menyedo t air yang tepat berada dibawahnya. Padahal yang akhirnya terjadi adalah 1 menurunkan kualitas tanah gedung itu sendiri juga kualitas air yang dipasok / disedot terus-terusan akan habis dan akhirnya tersedot pada air yang tercemar. Kondisi tanah yang menurun akibat penyedotan air tanah, membawa dampak sangat berbahaya. Karena kondisi tanah yang menurun, bisa tiba-tiba turun dan menyebabkan gedung retak, miring atau dalam kondisi yang rawan. Tidak lain pula, kurang pedulinya juga dari hal yang kecil kebocoran pipa ataupun selang air yang rusak dan membuang sia-sia air tersebut. Seperti inilah kondisi indonesia terhadap air yang sebenarnya penting dan berharga. Air yang dikelola, air yang dibayar tetapi tetap saja sulit didapat.disisi lain air yang sangat berharga dan penting, air juga menjadi ancaman bahaya dibeberapa negara termasuk indonesia yang memang sebagai negara kepulauan sehingga sudah terbiasa dengan musibah banjir. Termasuk musibah kelebihan air alias banjir ini merupakan ulah manusia sendiri. Sebagaii sebab penggundulan hutan, sampah selokan dan sebagainya. Hutan sebagai rembesan air digunduli dijadikan perumahan-perumahan, gedung-gedung, supermaket, dan lain- lain. Pada akhirnya tidak ada daerah rembesan yang kemudian menyebabkan banjir. Di lain sisi sungai-sungai mengalami pendangkalan dari sampah-sampah yang akhirnya tidak mampu menampung volume air secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun