gemericik gerimis dengan sahabat dinginnya di jalan ku tarik gas melawan sepinya pagi menembus butiran air hujan dingin seakan takut menghampiriku hatiku bergemuruh ingin cepat melihat dirimu ucapkan salam kasih terakhir sebelum pesawat menculikmu kuterobos check-in tanpa ticket mengikutimu sampai pelukanmu ku dapat sakit kurasa, perih bukan perpisahan ini yang menyakitiku hatiku sendiri yang melukai seharusnya aku bisa membawamu ke taman bahagia hingga tak perlu tulisan ini tercipta tak ada selat sunda yang pisahkan kita tak ada butiran air bening jatuh yang memberi duka dan cerita yag ku ingin hanya indah tercipta tapi kita bukan fiksi yang bisa sesuka hati diubah alurnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H