Oleh: Azmi Azhari (235)
Rumah yang besar, di ujung jalan Boleuvard Paris, ada seekor tikus bernama Ratty. Dia adalah satu-satunya binatang peliharaan milik seorang guru di SMA Vanhern. John namanya. Ratty sangat disayangi oleh John, begitu pula sebaliknya. Tikus adalah peliharaan yang tak biasa oleh orang, namun John mau mengadopsi dan memeliharanya. Ratty memang berbeda. Tikus itu memiliki sebuah daya tarik tersendiri bagi John. Bulunya yang putih dan matanya yang merah memikat hati John, saat Ratty dijual di toko pets.
Ratty sangat berbahagia hidup bersama John. Setiap makan, John selalu mengajak bersamanya diruang makan. Selain itu, John selalu mengajaknya pergi ke luar hanya sekedar jalan-jalan. Ratty sangat dirawat John. Ratty sangatlah cantik dan bersih.
Kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Hanya tiga bulan sejak kedatangan dirinya. Pada awal februari lalu, John secara tak sengaja lagi mengadopsi seekor kucing bernama Kitty. Kucing jantan itu ia temukan di depan rumahnya. Ada orang lain yang tidak tahu siapa, menaruh Kitty di depan pintu. Mau tak mau John harus memeliharanya juga.
“Milik siapa kucing ini?” kata John berbicara sendiri.
Dia melihat seekor kucing berwarna hitam dengan mata kuning. Usianya sekitar 10 bulanan, dan memiliki bulu tebal. John sangat menyukainya. Dia kemudian menggendong Kitty. Dilain tempat, Ratty melihatnya dari rumah kecil dibawah tangga. Dia memperhatikan kucing hitam itu.
“apakah John, tetap akan mencintaiku juga?” kata Ratty sambil menatap mata kucing itu.
Kitty memang terlihat menyeramkan. Bulunya yang hitam, terlihat buas. Namun sebenarnya Kitty tidaklah buas. Ratty terlihat takut akan dirinya.
Suatu ketika saat John meninggalkan rumah untuk mengajar, Kitty mendekati Ratty untuk berkenalan.
“Kau siapa?” tanya Kitty.
“Aku Ratty, kalau kau?” jawab Ratty.
“aku Kitty, kita berteman ya!”
Semenjak percakapan itu, mereka berdua bersahabat. Kitty tahu bahwa Ratty adalah peliharaan John. Mereka pernah diajak makan bersama. Saat itu mereka belum saling bicara karena merasa asing dan baru.
“kalian, jangan saling bermusuhan ya!” kata John pada mereka berdua.
Kitty dan Ratty saling bertatapan. Sangat lucu mereka itu. meskipun John tak tahu kalau mereka mengerti bahasa John, namun tingkah mereka berdua seolah mengerti apa perkataan John.
Suatu ketika John ingin mengajak mereka berdua keluar untuk sekedar jalan-jalan. namun Ratty tidak terlihat. Dia sedang berada di atap rumah. Entah apa yang ia cari. Sehingga John hanya mengajak Kitty.
Sesat setelah mereka berdua pergi, Ratty kembali ke kandangnya. Dia melihat disekitar. Rumah itu terlihat sepi. Ratty keluar dari kandangnya dan mencari Kitty dan John. Namun hasilnya nihil.
Setelah beberapa jam, pada pagi itu menjelang siang. John kembali pulang dan bersama Kitty sambil menggendongnya. Ratty melihat mereka. Ratty cemburu.
“oh, jadi John pergi bersama Kitty! Ini yang aku takutkan!”
Ratty menyangka klo John lebih menyayangi Kitty dibanding dirinya. Ratty yang biasanya datang menjemput John ketika terdengar suara pintu terbuka, kini tidak lagi. Dia lebih menyukai menyendiri di dalam kandangnya.
John lalu memanggil Ratty.
“Ratty, dimana kau?”
Kittypun membantu mencari Ratty. Ia menuju kandang Ratty. Dia melihat Ratty ada didalamnya. Namun, saat Ratty disapa oleh Kitty dengan “meong” nya, dia tak tertarik sedikitpun.
Ratty sedang menyendiri, dia sedang berpikir sesuatu. Dia berencana mengambil John lagi, tidak dengan Kitty. Kitty akan Ratty usir dari rumah.
Malampun telah berlalu, rencana Ratty akan dilaksanakan. Pagi itu, bertepatan dengan hari ulang tahun John. Ratty sengaja melakukan pada hari itu.
“aku harus merebut, kasih cinta John kepadaku lagi!”
Pada hari ini, memang tidak ada lagi acara makan bersama. John berangkat kerja lebih pagi, dan semalam John pernah bilang ke Kitty, bahwa ia akan pergi sampai larut malam. Mungkin ini adalah kebetulan sekali dengan rencana Ritty. Dia bermaksud mencuri semua makanan milik Kitty.
Pagi itu dia mengendap-ngendap, dan mengambil makanan Kitty persis didepan kandangnya dan rencana itupun berhasil. Kitty tak melihatnya, dia sedang berada diluar.
“bagus, rencanaku berhasil!” Ratty senang.
Sesaat setelah itu, Kitty datang dan melihat makanan ditempatnya tidak ada. Kitty merasakan hal yang aneh. Tak biasanya John lupa meletakkan makanan ditempatnya.
Seharian, Kitty merasa lapar. Dia bermaksud juga untuk mencuri makanan milik John.
“aku lapar, tapi apa John akan marah kepadaku?”
Karena takut akan marah John, Kittypun urung untuk mengambil makanan itu. Kitty lebih memilih mencari keluar rumah.
Ratty yang melihat tingkah aneh Kitty, kemudian tertawa terbahak bahak di dalam kandangnya. Dia merasa puas rencananya berhasil.
Kitty kembali ke rumah saat sore tiba. Dia berharap John pulang pada sore itu untuk memberikannya makanan. Saat Kitty berada diluar, dia sama sekali tidak mendapatkan makanan.
Saat fajar telah tiba, Kitty belum memakan apapun hari ini. Naluri buasnya datang. Dia ingin memangsa Ratty dan tak peduli lagi.
Kitty lalu mendekati kandang Ratty. Ratty saat itu tak sedang diam dalam kandang. Tiba-tiba, alangkah terkejutnya, dia melihat makanan dirinya ada di dalam kandang Ratty.
“apa ini?” kata Kitty
“oh jadi, dia yang mencuri makananku, bukan karna John lupa?”
Kitty marah. Dia mengobrak abrik kandang milik Ratty. Ratty tak sengaja datang dan melihatnya juga.
“apa yang kau lakukan?” tanya Ratty.
“Jadi kau yang mencuri makananku!” sahut Kitty.
Tak beberapa setelah itu, Kitty menyergap Ratty. Ratty lari. Terjadi pertempuran dahsyat layaknya seekor kucing dan tikus sebenarnya. Sebetulnya hanya kejar-kejaran, namun karena itu pula seisi rumah menjadi tak karuan. Banyak perabotan keramik dan gelas berpecahan.
Saat Ratty sudah tak sanggup lagi berlari. Kitty lalu mencakarnya. Ratty berdarah. Saat itu juga adalah saat yang tepat untuk memangsa Ratty.
“sebelum kau memakanku, aku mau bertanya sesuatu!” kata Ratty
“mengapa kau pergi dengan John sedangkan aku tidak diajak?”
Kitty mengendus ke tubuh Ratty. Hawa laparnya tak lagi sanggup ditahan. Saat giginya ingin menerkam Ratty. Terdengar suara pintu terbuka.
“Astaga!”
“Kitty, apa yang kamu lakukan?”
John datang dan sangat kaget melihat tingkah Kitty. Dia berlari mendekati Ratty dan mengambilnya. Ratty yang masih berdarah.
“kenapa kau lakukan ini Kitty?”
Hari ulang tahun John yang seharusnya penuh dengan cinta, kini menjadi tragedi. Ratty hampir terbunuh.
Ratty lalu dirawat oleh John. Dia dibalut perban. John lalu membawa Kitty dan melemparnya keluar. Dia sangat marah.
Kitty memang sedang tak sadar saat itu. Rasa marah dan lapar menguasainya. Dia menyesali perbuatannya. Namun karena tak berani lagi masuk ke dalam rumah. Dia memilih berada di luar pintu. Tepat seperti dia dulu ditemukan John saat masih bayi.
Di lain tempat, Ratty yang berhasil merencanakan misinya merasa menyesal juga. Ia tak menyangka malam ini merasa sepi. Biasanya ada bertiga, kini hanya tinggal John dan dirinya.
Meskipun agak sakit, Ratty berusaha mencari Kitty. Jalannya tertatih. Saat itu juga Ratty tahu, ada sesosok bayangan hitam di depan rumah. Astaga itu Kitty.
“Kitty!!!” Ratty memanggilnya.
Kitty, melihat Ratty dari sela kotak pos pintu masuk.
“Kenapa kau memanggilku?”
“maafkan aku, Kitty!” kata Ratty.
Belum sempat Kitty menjawab. Ratty, dia lalu ke dalam lagi. Dengan membawa makanan, ia kembali.
“Kitty, makan lah!”
“kok kamu?”
“Ia, maafkan aku!”
Kitty dengan lahap memakan makanan yang diberikan Ratty.
“maafkan aku juga Ratty!”
“kenapa kau mencuri makananku?” sahut Kitty lagi.
“aku hanya ingin kau pergi dan rencanaku berhasil!” jawab Ratty.
“kenapa kau ingin mengusirku? Bukankah aku tak pernah jahat padamu?”
“aku cemburu! Saat kau pergi berdua dengan John!”
“Ratty, aku tidak bermaksud berdua! Aku telah mencarimu dan John juga kemarin! Namun kau tidak ada.” Jawab Kitty
“oh jadi begitu?” sahut Ratty
“maafkan aku Kitty!” sahut Ratty lagi.
Ratty mendekat pada Kitty melewati pintu rumah. Dia memeluk badan Kitty yang hitam. Saat itupula, John yang daritadi sibuk mencari Ratty di istrahat pasca kejadian itu pergi menuju pintu. Ia pikir, Kitty telah berhasil memakan Ratty saat dirinya berada di kamar mandi untuk mandi dan hanya satu tempat favorit Kitty. Depan pintu!
John membuka Pintu dan melihat sendiri Ratty sedang memeluk Kitty. Dia menangis. lalu membawa mereka berdua kembali ke dalam rumah.
Malam ulang tahun John yang indah itu mereka lalui bertiga dengan bahagia. Ratty yang merasa masih kesakitan, senang sekali berkumpul dengan mereka. Kitty melihat Ratty. Rattypun sama melihatnya juga. Mereka saling memandang dan tersenyum.
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community. [http://www.facebook.com/groups/175201439229892/]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H