Praktek Lapangan, atau istilah lainnya adalah PKL (Praktik Kerja Lapang), dan magang (bahasa lain) adalah salah satu kewajiban bagi mahasiswa departemen (jurusan) saya untuk memenuhi syarat sarjana. Saya kuliah di jurusan biokimia IPB. Saat membayangkan kegiatan PKL, yang terbayangkan saya adalah banyak ngelab, banyak kerja, dan pastinya capek. Setelah saya jalani, ternyata PKL sangat menyenangkan.
Mengapa demikian? Karena saya merasakan sendiri, ketika PKL, wawasan haus ilmu pengetahuan, begitu besar sekali. Apa yang dikerjakan tidak boleh sembarangan, karena menyangkut prosedur kerja. Salah sedikit, akan membuat pekerjaan gagal. Di PKL ini, saya banyak belajar untuk menjadi ilmuan yang sesungguhnya. Banyak rasa keingintahuan saya tentang ini itu.
Saya PKL bertempat di lab kimia bahan alam puslit Bioteknologi LIPI Cibinong Bogor. Saat pertama menginjakkan kaki di tempat itu, terlihat sekali banyak pahlawan ilmu pengetahuan yang lalu lalang. Pagi memang saat itu sekitar pukul 8. Mereka bersemangat sekali untuk bekerja. Tak ada tampang lelah diantara mereka. Banyak senyum memang. Padahal, “image” awal yang sering saya takuti, melihat para peneliti adalah mukanya yang “seram”, ternyata tidak.
Hari-haripun saya jalani untuk berPKL ria. Hari pertama diajarkan bagaimana dan apa saja yang harus saya lakukan. Tema saya saat ini adalah mengenai uji antidiabetes dengan alfa glukosidase senyawa bioaktif (metabolit sekunder) dari kapang endofit kayu manis dengan ekstrak kloroform. Pak Bustanussalam adalah pembimbing PKL saya dari lab ini. Pertama saya lalu banyak kenal dengan pegawai sana. Ada mas Yadi, mas Indra, mas eris, dll. Setelah diberi pengenalan awal mengenai hal itu, akhirnya sayapun mengerti. Kenapa memakai kapang endofit? Ternyata hipotesis awalnya adalah sebagai berikut. Ketika memakai tanaman itu untuk industri,dan dipakai untuk obat, pastinya butuh banyak lahan dan butuh banyak waktu. Obat herbal, banyak memakai senyawa bioaktif dari tanaman itu dan bisa saja dihasilkan dari kapang yang terdapat pada tumbuhannya. Sehingga, misalkan penelitian ini berhasil dan berkolerasi positif dengan hipotesis awal. Semua bisa di produksi secara besar-besaran untuk obat. Kali dengan antidiabetes.
Saya tidak sendiri mengerjakan proyek ini. Saya ditemani rekan Affan Iqbal. Selama beberapa hari disana, ini yang kami kerjakan.
[caption id="attachment_124365" align="aligncenter" width="640" caption="Kayu manis di persiapkan, kapang akan tumbuh dari batangnya"][/caption] [caption id="attachment_124362" align="aligncenter" width="640" caption="Persiapan media untuk fermentasi"]
[caption id="attachment_124366" align="aligncenter" width="640" caption="Media tadi kemudian, di tuang ke cawan petri"]
Sungguh menarik sekali untuk jadi peneliti. Apalagi untuk bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Selain wawasan kita terus bertambah, meneliti itu tidak ada pernah kata jenuh, karena tiap hari ada hal baru.
Saya jadi makin semangat untuk jadi peneliti. Sarjana biokimia harus bisa bermanfaat. Semoga apa yang saya kerjakan dalam hidup ini, bisa bermanfaat bagi sekitar. Azmi Azhari, S.Si (Amien).
Begitulah kawan, ceritaku mengenai praktik lapang. Menarik bukan? ^_^
Salam Persahabatan,
Azmi Azhari
Biochemistry Student™
Bogor Agricultural University
“Bermanfaatlah bagi orang lain, niscaya hidupmu akan bahagia!”
keep smile ^_^
Contact:
✉ surel.azmi@gmail.com
✉ azmi.biochemist@gmail.com
My profiles:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H