Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ribhi Awwad: Mantan Dubes Palestina yang Cinta Indonesia

14 Mei 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:19 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13369793581657218757

[caption id="attachment_181354" align="aligncenter" width="576" caption="Ribhi Awwad (kemeja hitam) bersama orang tua murid Sekolah Indonesia Cairo (photo by Cheka Catalista)"][/caption]

Hari Jum'at lalu (11/5) wali murid Sekolah Indonesia Cairo yang putra putrinya berada di kelas ujian, mengadakan do'a dan tasyakuran. Selain silaturahmi, acara ini diadakan untuk berdo'a bersama agar hasil ujian nasional nanti sesuai harapan. Karena ini adalah acara sekolah, maka hampir semua wali murid hadir tak terkecuali saya karena 2 anak saya berada di kelas 3 SMP dan kelas 6 SD.

Tidak ada yang berbeda dari acara silaturahmi seperti biasa sebenarnya, karena hampir semua wali murid di sekolah ini saling kenal satu sama lain. Total murid di SIC dari SD sampai SMU hanya sekitar 60 orang saja, jadi tidak mengherankan kalau antara guru, murid dan orang tua semuanya saling kenal. Namun, malam itu ada seseorang berwajah timur tengah hadir di tengah-tengah kami, hampir tidak ada yang mengenalinya. Penampilannya juga sangat sederhana. Saya juga berpikir kalau orang itu adalah teman salah seorang guru SIC.

Setelah beberapa sambutan hampir selesai, sambutan terakhir disampaikan Bapak Burhanudin Badruzzaman mewakili Dubes yang kebetulan tidak hadir malam itu. Beliau lalu memperkenalkan orang asing yang wajahnya tidak pernah kami kenali tadi. Pak Burhan mengatakan bahwa orang itu adalah mantan Duta Besar Palestina untuk Indonesia yang bertugas hampir 13 tahun, Ribhi Awwad. Tidak ada yang tahu alasan Pak Ribhi hadir di acara itu.

Sampai akhirnya suami yang sempat ngobrol dengan beliau bercerita pada saya, bahwa ternyata putra Pak Ribhi,  adalah siswa kelas 4 SD SIC. Beliau yang beristrikan orang Banten, juga sangat fasih berbahasa Indonesia. Menurutnya Indonesia seperti tanah airnya sendiri, maka itu anaknya disekolahkan di SIC yang notabene sekolah berbahasa Indonesia. Beliau juga bercerita, bertugas di Indonesia pada 3 masa pemerintahan presiden dari masa Gus Dur, Megawati sampai Susilo Bambang Yudhoyono. Pada Desember 2005 beliau mengakhiri masa tugasnya di Indonesia.

Karena tertarik dengan profilnya yang sederhana, lalu setelah sampai di rumah saya mencari informasi tentang beliau di beberapa situs berita online. Ada yang mengatakan bahwa beliau adalah duta besar yang kontroversial karena sempat "disandera" di kantornya sendiri yaitu kedutaan Palestina di Jakarta. Alasannya adalah karena sudah berakhir masa tugasnya tapi masih belum meninggalkan kantor kedutaan saat itu, seperti yang diberitakan di sini. Beliau ternyata juga menulis buku ensiklopedia Palestina yang berisi informasi tentang sejarah, budaya dan penduduk Palestina. Buku setebal 1500 halaman itu dicetak dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ditulis saat masa tugasnya di Indonesia hampir berakhir tahun 2006 lalu.

Palestina dan Indonesia seperti 2 saudara yang saling menyayangi satu sama lain. Konflik berkepanjangan di Palestina membuat hubungan 2 saudara itu semakin solid. Maka tak heran duta besarnya pun sangat mencintai Indonesia. Pertemuan sangat singkat malam itu membawa kesan cukup dalam pada sosok pak Ribhi yang low profile.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun