[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Presiden Morsy dalam pengawalan bodyguard di Lapangan Tahrir kemarin (cbsnews.com)"][/caption]
Setelah terpilih menjadi Presiden sipil pertama beberapa hari yang lalu, Â mengakhiri enam dekade kepemimpinan militer. Hari ini Sabtu (30/6) Morsy diambil sumpahnya di depan Supreme Constitutional Court (Mahkamah Konstitusi) dan resmi menjadi Presiden Mesir. Mahkamah konstitusi mengambil alih tugas parlemen yang sebelumnya telah dibubarkan oleh mahkamah yang sama beberapa hari sebelum pengumuman pemilu presiden.
Beberapa pihak berpendapat, dengan diangkatnya sumpah maka otomatis Morsy menerima deklarasi konstitusional yang dikeluarkan oleh dewan militer untuk membatasi kekuasaanya. Tapi Morsy mengatakan pada Farouk Sultan (Ketua KPU) dan hakim lainnya sesaat setelah diambil sumpahnya bahwa dia akan menjaga kepentingan rakyat, dan melindungi kemerdekaan bangsa.
Sehari sebelumnya, Jum'at (29/6) Presiden yang juga hafiz qur'an ini telah melakukan orasi di depan pendukung dan rakyat di lapangan Tahrir. Dia bersumpah ditengah massa untuk menjaga amanah yang telah diembankan kepadanya, menurutnya tidak ada kekuasaan di atas kekuasaan rakyat. Sebelum berorasi di Tahrir, Morsy melakukan sholat Jum'at di Masjid Al-Azhar.
Siang ini, sang presiden melakukan pidato resmi pertamanya di Cairo University. Pidato di aula salah satu universitas terbesar di Kairo ini di hadiri oleh para pejabat dewan militer di antaranya Hussein Tantawi. Beberapa capres yang menjadi saingan Morsy juga tampak hadir di gedung itu. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh seorang hafiz, lalu beberapa saat kemudian Morsy memulai pidatonya.
Acara kenegaraan yang dihadiri juga oleh banyak utusan dari kedutaan besar negara-negara lain terbilang kurang tertib. Beberapa undangan yang duduk di tribun atas berteriak-teriak ditengah pidato Morsy seperti sedang berorasi di tengah lapangan. Tetapi hal ini tidak mengganggu pidato sang presiden. Mengawali pidatonya, Morsy mengatakan "Allah Maha Besar, di atas semua manusia". Bahwa Mesir tak akan mundur surut ke belakang, demokrasi yang telah diperjuangkan rakyat akan senantiasa dijaga. Morsy juga mengatakan bahwa pemerintahan negara akan diambil alih sipil sedangkan militer akan kembali ke barak. Tepuk tangan dengan standing ovation sekali lagi membahana di dalam aula Cairo University.
Antusiasme rakyat Mesir memiliki presiden baru pilihan mereka sangat terasa sampai ke sudut-sudut kota. Di tengah-tengah pasar tadi pagi saya menyaksikan seorang pedagang sayuran menonton tayangan pengambilan sumpah presiden dari sebuah televisi sederhana di lapak dagangannya. Satpam di apartemen tempat saya tinggal juga terlihat serius mendengarkan sumpah presidennya dari sebuah radio.
Namun sepertinya, tugas presiden Morsy tidaklah ringan, karena banyak PR terutama soal kemiskinan, pengangguran dan korupsi yang sudah mengakar dalam tubuh pemerintahan pada era Mubarrak.
Harapan besar rakyat Mesir sudah terlanjur dibebankan pada pundak presiden Morsy. Semoga amanah ini akan bisa diemban sampai berakhirnya masa jabatannya nanti. Yang perlu dicatat bahwa Morsy telah meletakkan jabatan sebagai presiden partai sejak terpilih menjadi presiden Mesir. Sehingga kepentingan rakyat menjadi agenda utama bagi Morsy.
Good Luck Mr. President...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H