Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Istanbul, Kota Seribu Masjid di Eropa

30 Mei 2012   07:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36 2649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Kairo mendapat julukan negeri seribu menara, mungkinkah Istanbul berhak menyandang gelar yang sama? Karena hampir sama dengan di Kairo, di seluruh daratan kota Istanbul dihiasi masjid-masjid berasitektur indah. Bentuknya juga nyaris mirip satu sama lain, memiliki kubah besar dan beberapa kubah kecil dan tentu yang menjadi ciri khasnya adalah bentuk menaranya yang lancip. Mengingatkan saya pada Masjid Muhammad Ali Pasha, Citadel Kairo. Kontur tanah yang berbukit-bukit, semakin menonjolkan bangunan masjid yang dalam bahasa Turki disebut camii.

[caption id="attachment_184567" align="aligncenter" width="385" caption="Masjid Muhammad Ali Pasha, Kairo"][/caption]

Dari sekian banyak masjid-masjid itu, saya hanya sempat mampir di 2 masjid di Istanbul dan 1 masjid di Edirne untuk melihat keindahan interiornya tapi beberapa lainnya hanya bisa menikmati keindahannya dari luar karena keterbatasan waktu. Suasana religius lebih terasa ketika masuk waktu sholat, suara adzan masjid satu dengan yang lain akan saling bersahut-sahutan. Saya bahkan hampir tak percaya bahwa saya sedang berada di daratan Eropa.

Berikut ini beberapa masjid indah yang sempat saya kunjungi dan saya abadikan dalam jepretan kamera saya.

Masjid Sultan Ahmed (The Blue Mosque)

5 hari saya berada di Istanbul, rasanya tidak pernah saya tidak melewati Masjid Sultan Ahmed ini, dan hampir tak pernah pula saya tidak menjepretkan kamera saya pada masjid indah yang dijuluki The Blue Mosque tersebut. Pagi, siang, sore bahkan malam hari foto masjid biru terekam dalam memory card kamera saya. Kami memang menginap di belakang masjid ini, hanya sekitar 200-an meter saja, jadi pergi kemanapun kami pasti melewati 2 bangunan megah di kota tua Sultanahmet, Blue Mosque dan Ayasofya.

[caption id="attachment_184518" align="aligncenter" width="404" caption="Masjid Sultan Ahmed (The Blue Mosque) photo by ellys"]

1338356259456456526
1338356259456456526
[/caption]

Masjid Sultan Ahmed dibangun pada tahun 1609-1617 pada masa pemerintahan Sultan Ahmet I yang merupakan cucu Sultan Mehmed II. Arsitektur masjid ini merupakan puncak dari karya arsitektur pada masa kesultanan Turki Usmani, mengadopsi beberapa elemen dari Hagia Sophia yang merupakan bangunan peninggalan Byzantium dan memadukannya dengan arsitektur tradisional Islam. Memiliki 8 kubah kecil dan 1 kubah utama serta 6 menara. Arsiteknya adalah Mehmet Agha murid dari arsitek Mimar Sinan.

13383604751335630994
13383604751335630994

Julukan Blue Mosque untuk Masjid Sultan Ahmed disebabkan karena interior ruangannya yang kebiruan. Menggunakan 21.043 keping keramik bernuansa biru dan hijau yang ditangkan dari Iznik, sebuah kota kecil penghasil keramik terbaik di Bursa untuk dekorasi ruangan dalam masjid. Hampir seluruh ruangan yang luasnya 51 m x 53 m dihiasi dengan keramik termasuk pilar dan langit-langit yang tingginya 5 meter. Ada kurang lebih 260 jendela kaca patri dari Venesia yang juga melengkapi keindahan interior masjid Biru. Rasanya tak pernah bosan berada dalam masjid ini.

[caption id="attachment_184519" align="aligncenter" width="589" caption="Interior The Blue Mosque"]

133835645496479262
133835645496479262
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun