[caption id="" align="aligncenter" width="481" caption="Toilet di Istanbul (hprasetyo.files.wordpress.com)"][/caption]
Toilet umum di Indonesia sering kita temukan terutama ditempat-tempat publik seperti pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, pom bensin, pasar dan sebagainya. Sedangkan tempat ibadah seperti masjid bisa dipastikan selain tempat berwudhu juga ada toiletnya. Dari toilet yang sangat bersih sampai toilet jorok, dari mulai yang gratis sampai yang harus bayar. Yang jelas kita nggak perlu bingung  jika tiba-tiba di tengah perjalanan kita ingin buang air kecil, karena toilet umum banyak bertebaran.
Waktu kami jalan-jalan ke Hongkong, mencari toilet umum susahnya minta ampun (apa karena nggak tau ya?) jadi kami sering sekali menyuruh anak-anak menahan buang air kecil. Apalagi waktu kami ke sana saat musim dingin. Bisa dibayangkan betapa seringnya anak-anak merengek karena kebelet pipis, lalu kami bertanya ke sana kemari menanyakan di mana toilet umum berada.
Di Istanbul saat ini masih masuk musim semi, suhu udara berkisar antara 12-20 derajat celcius. Hujan masih sering turun saat kami berada di sana Mei lalu. Dengan suhu udara seperti itu ditambah hujan yang sering turun, tubuh akan minim memproduksi keringat dan akibatnya kandung kemih akan cepat penuh sehingga kita akan lebih sering ke toilet untuk buang air kecil.
Masalah ini akan lebih sering terjadi pada anak-anak termasuk ketiga anak kami, karena mereka seringkali tidak bisa menahan untuk tidak lebih sering buang air kecil. Sebenarnya sih sering buang air kecil bukan sebuah masalah, daripada ditahan-tahan nanti jadi penyakit hehehe... Masalahnya kalau pas di jalan, lalu tiba-tiba ingin buang air kecil, maka ya harus segera cari toilet umum.
Memang sih nggak susah cari yang namanya toilet umum yang dalam bahasa Turki disebut tuvalet. Tapi untuk menggunakan toilet-toilet itu ternyata tidak gratis. Kalau di Indonesia mungkin toilet yang tidak gratis hanya beberapa tempat saja. Umumnya merupakan fasilitas yang disediakan untuk pengunjung terutama di pusat-pusat perbelanjaan atau di pom bensin. Tapi di Istanbul, hampir semua toilet harus bayar alias nggak gratis tidak terkecuali di area masjid. Di lingkungan masjid yang gratis cuma wudhu saja, kalau pengen ke toilet ya harus bayar. Rata-rata sih bayar 1.50 TL tapi di beberapa tempat malah bayar 2 TL yang kalau dikurskan  hampir Rp. 12.000 mahal banget kan...  Bayangkan kalau sehari BAKnya sampai 10 kali. Makanya saya kerap berpesan sama anak-anak sebelum keluar hotel,"Hayoo... pipis dulu ya, di sini kalo pipis bayarnya mahal..." hehehe..
Soal tingginya living cost di Turki sudah kami dengar dari beberapa teman yang sudah pernah pergi ke sana. Harga makanan, transportasi dan barang-barang lain harganya cukup tinggi dibandingkan dengan Kairo terutama dengan Indonesia. Yah, rata-rata biaya hidup di daratan Eropa memang serba mahal begitu kata suami yang pernah ke Paris beberapa tahun lalu.
Dan begitu cintanya sama rupiah, pergi kemanapun otak saya otomatis mengkonversikan mata uangnya menjadi rupiah, jadi ya kelihatan mahalnya hehehe...
Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H