Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Jejak Kisah Ashabul Kahfi di Jordan

6 Juni 2013   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:26 8166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pemuda terheran-heran melihat keadaan kota sudah berubah, penduduknya dan bangunan yang ada di sana. Dia bermaksud membeli makanan pagi itu untuk dia dan 6 temannya yang lain. Saat membayar, si penjual kaget karena uang pembayaran yang dipakai itu sudah tak laku lagi. Uang tersebut bergambar raja Diqyanus yang sudah berumur 300 tahun lebih.

Beberapa orang yang berkerumun di dekat warung menuduhnya sebagai penipu. Beberapa lagi mengatakan pemuda itu kurang waras alias gila. Bahkan beberapa orang mengira bahwa pemuda itu mengetahui tempat  harta karun.

Sang pemuda menjadi kerumunan dan perbincangan orang-orang disekitar warung makan tersebut. Dia  merasa heran, mengapa pedagang makanan tak mau menerima uang pembayaranya dan mengatakan bahwa uang itu sudah tak laku lagi. Padahal ia merasa bahwa uang itu hasil penjualan domba yang diperoleh sehari sebelumnya. Sesaat sebelum dia berlindung dan tidur di sebuah gua bersama teman-temanya yang lain.

Cerita di atas merupakan cuplikan kisah 7 orang pemuda dan seekor anjing. Demi menjaga iman, mereka melarikan diri dari raja Diqyanus. Penguasa Romawi (249-251 M) yang kejam dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Lalu bersembunyi di sebuah gua. Atas kekuasaan Allah Subhanallahu wa ta'ala, mereka ditidurkan selama lebih dari 3 abad (309 tahun) dan bangun di jaman yang berbeda. Peristiwa ini dikisahkan dalam Al-Qur'an surat al-Kahfi

****

Ada tiga versi tentang gua yang dimaksud dalam kisah Ashabul Kahfi tersebut. Yang pertama adalah gua Ephesus di Anatolia Turki, yang kedua sebuah gua Damsyik Syiria, dan yang ketiga di Amman, Jordan. Karena ada beberapa versi ini maka para ahli arkeologi, para ulama klasik dan kontemporer melakukan penelitian di ketiga tempat tersebut. Mencocokannya dengan keterangan dalam Al-Qur'an. Kesimpulannya, gua yang berada di Ar-Raqim Jordan inilah yang mendekati seperti yang digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai tempat persembunyian Ashabul kahfi. Salah satu yang memperkuat dugaan tersebut  adalah surat Al-kahfi ayat 17. Menyebutkan, matahari cenderung ke kanan dari gua mereka dan terbenam di sebelah kiri. Kemudian, dilanjutkan dengan kalimat, sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. (QS 18: 17).

Lokasi gua Ashabul Kahfi di Jordan memiliki sebuah lubang dan atas gua sehingga cahaya bisa masuk. Selain itu, bentuk gua yang terdapat di Ar-Raqim sangat luas dan lapang serta tidak dalam.

****

Selepas makan siang, kami mengarahkan mobil menuju Ar-Raqim, tempat situs gua Ashabul Kahfi berada.  Cuaca waktu itu sedikit mendung, suhunya berkisar antara 25-28 derajat celcius, cukup sejuk. Tidak terlalu jauh dari Amman, yaitu kurang lebih 8 km dari kota. Kalau naik taxi, tarifnya hanya sekitar 2 JOD (Rp. 30.000).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun