Oleh AmidiÂ
Salah satu hikmah dari pandemi adalah timbulnya dorongan untuk melakukan bisnis dengan sistem online atau digital. Mulai saat itu sampai saat ini bisnis digital terus marak, bahkan saat ini semua bidang bisnis mulai dilakukan secara digital.
Para pelaku bisnis saat ini, berlomba-lomba melakukan bisnis dengan sistem digital. Diketahui salah satu kelebihan bisnis dengan sistem digital dibandingkan dengan sistem konvensional adalah "efisien". Aspek "efisensi" dalam bisnis memang sangat diperlukan, agar unit bisnis yang dilakoni oleh pelaku bisnis bisa bersaing dan dapat memenangkan persaingan atau merebut pasar.
Ditengah kondisi pasar yang sedang "sepi", daya beli turun sampai saat ini, bisnis dengan sistem digital merupakan alternatif bagi pelaku bisnis agar bisa bertahan. Selain memang bisnis dengan sistem digital dan atau penjualan denagn sistem online tersebut sedang digandrungi oleh konsumen, bisnis dengan sistem digital juga menjadi alternatif pilihan bagi pelaku bisnis untuk bertahan.
Mengimbangi Bisnis Konvensional
Bila dicermati bisnis atau penjualan dengan sistem digital yang dijalankan pelaku bisnis selama pandemi adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen agar bisa berbelanja tanpa datang langsung ke lokasi, tanpa tatap muka, tanpa kontak langsung dengan pelaku bisnis atau penjual, namun kini bisnis atau penjualan secara digital sudah merupakan kebutuhan dikalangan pelaku bisnis, karena faktor efisiensi dan keberlangsungan unut bisnsi mereka.
Bila disimak, hampir semua bidang bisnis melakoni bisnisnya dengan sistem digital, termasuk media massa dan unit bisnis dibidang pendidikan. Hampir semua media massa yang selama ini menjalankan bisnisnya dengan sistem konvensional, kini beralih dan juga membukan unit bisnis dengan sistem digital.
Contoh; salah satu pelaku bisnis bidang media cetak konvensional yang selama ini berkiprah dan berkembang di provinsi Sumatera Selatan, koran Sriwijaya Post, karena turunnya oplah atau penjualan dan berkurangnya para pemasang iklan, maka mereka selain bertahan dengan sistem konvensional juga melakukan sistem digital yakni "Sripoku.com". Hal ini tidak hanya dilakukan manajemen yang menerbitkan koran tersebut saja, tetapi diikuti oleh media cetak lainnya yang ada di negeri ini.
Mereka juga mengefisienkan produksinya dengan mengurangi halaman dan membuka media digital tersbut, termasuk perusahaan media cetak yang ternama dan selama ini ber-oplah terbesar pun demikian.Â
Sebut saja, "Kompas cetak" membuka "Kompas.com" dan "Kompas.id". Begitu juga dengan Koran "Republika" dengan menutup korannya dengan membuka "Republika.co.id", hal ini dilakukan juga oleh manajemen koran "Sindo", dan koran "Tempo" serta masih banyak yang lain melakukan hal yang sama. (lihat Tempo.co, 1 Juli 2023 tentang media massa yang tutup)
Bila ditelesuri, hal demikian tidak hanya dilakukan oleh pelaku bisnis dibidang media saja, tetapi dilakukan juga oleh pelaku bisnis dibidang lain. Seperti Perguruan Tinggi (PT), tidak sedikit PT yang mengembangkan program studinya dengan sistem digital tersebut, mereka hanya melakukan pertemuan tatap muka hanya beberapa kali saja, selebinya dilakukan dengan sistem online atau daring. Hal ini dilakukan untuk efisiensi dan dalam rangka menjaring calon mahasiswa yang tidak mempunyai waktu penuh untuk melanjutkan studi dengan sistem konvensional.
Dibidang ritel pun demikian, mereka berlomba-lomba menawarkan penjualan barang-barang mereka dengan sistem online. Konsumen cukup menekan tombol handphone untuk memesan berbagai barang ini dan ini, tidak berapa lama barang-barang tersebut akan tiba di rumah mereka. Efisien bukan?
Bahkan ada ritel modern yang sudah tersebar di mana-mana sanggup menetapkan lama waktu menunggu barang tiba di rumah mereka setelah memesan dilakukan, cukup menunggu 10-15 menit saja. Betapa tidak, antara jarak rumah pemesan dengan ritel modern tersebut tidak berjauahan, karena mereka sudah ada dimana-mana.
Dibidang transformasi, kita kenal dengan "go car". "grab" dan lainnya. Sehingga, bagi unit bisnis transfortasi konvensional yang ada harus menyesuaikan diri, jika mereka ingin unit bisnisnya tetap eksis.
Singkat kata, hampir semua bidang bisnis di negeri ini sudah membuka dan atau menyediakan unit bisnis mereka dengan sistem digital tersebut. Saya memprediksi unit bisnis dengan sistem digital tersebut, ke depan akan semakin marak dan terus berkembang.Â