Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penarikan Dana Muhammadiyah Peringatan bagi Bank Syariah di Negeri Ini

11 Juni 2024   19:05 Diperbarui: 11 Juni 2024   19:05 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, artinya jika dari berbagai pertimbangan tersebut, Muhamamdiyah merasa "terusik",  ada kemungkinan    Muhammadiyah akan memindahkan dananya. Apalagi, seandainya akan ada sinyal  bank syariah tersebut  mau memformat manajemennya dengan unsur politis dan akan melenyapkan unsur amanah-nya, bisa saja mendorong Muhamamdiyah "gusar" dan bertindak skeptis. Sebaliknya,  seandainya Muhammadiyah merasakan bank syariah lain yang masih bisa memenuhi harapannya, bisa saja Muhamamdiyah beralih kepada bank syariah mitranya yang lain.

Lagi pula, Muhammadiyah tidak mungkin tidak memperhatikan  perkembangan yang terjadi. Beberapa tahun ini tidak sedikit lembaga keuangan bermasalah, asuransi  gagal bayar, pembobolan dana nasabah, dana nasabah dikorupsi, dan adanya tindakan moral hazard yang bercokol dalam lembaga keuangan tersebut.

Ini bisa saja menjadi pertimbangan Muhammadiyah untuk memindahkan/mengamankan dananya. Untung saja, pemindahan itu masih pada bank syariah mitra dan atau bank dalam negeri, jika pemindahan itu dilakuakn Muhamamdiyah pada bank syariah luar negeri  karena Muhammadiyah ada di sana, maka yang rugi kita semua.

Untuk itu, mulai saat ini bank syariah, terutama bank syariah yang sudah menjadi mitra Muhammadiyah, harus benar-benar dapat memahami apa mau-nya Muhammadiyah, apa mau-nya nasabah  tersebut, dan dapat menggiring bank syariah yang mereka kelola merupakan bank syariah yang memang menajalankan syariat Islam, yang akan digandrungi oleh semua kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun