Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Detik-detik Penantian, Apakah Calon Terpilih Menurut Kebanyakan Pemilih Dapat Mengoptimalkan SDA-Memakmurkan Negeri Ini?

14 Februari 2024   08:38 Diperbarui: 14 Februari 2024   08:41 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Detik-Detik Penantian: Apakah Calon Terpilih Menurut Kebanyakan Pemilih Dapat  Mengoptimalkan SDA -- Memakmurkan  Negeri Ini?

oleh Amidi

.           Maaf para kompasianer, maaf para pembaca kompasiana, maaf para pencinta kompasiana, beberapa hari ini  tulisan saya lebih kepada masalah  pemilu yang dikaitkan dengan bidang saya yakni ekonomi-manajemen,  bukan bermaksud mengambil kapling kawan-kawan/rekan-rekan pengamat atau ahli politik, pengamat atau ahli hukum. Menurut saya, tulisan tersebut  masih dalam koridor bidang ekonomi dan demi kecintaan saya terhadap negeri yang kita banggakan ini.

            Pagi ini mulai berbondong-bondong pemilih berdatangan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), baik yang ada dekat kawasan pemukiman-nya maupun yang lebih jauh atau mereka memilih disuatu tempat lain, karena mereka pada saat ini sedang tidak berada ditempat permukiman-nya.

            Selama ini, selama masa kampanye atau selama masa calon Presdiden dan Wakil Presiden beserta tim-nya mempromosikan produk atau program-nya, anak negeri ini selaku pemilih sudah mendengar, menyimak dan menyaksikan sendiri produk atau program yang ditawarkan/dijual oleh calon.

Rasanya sudah cukup promosi atas produk atau program yang calon tawarkan/jual selama ini, baik melalui pajangan dispanduk/baliho/banner, maupun melalui beberapa kali debat yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang disiarkan/dipublis diberbagai media tersebut.

Tinggal konsumen atau pemilih mau membeli produk atau program yang mana dari produk atau program yang ditawarkan calon atau mau memilih calon  yang mana dari ketiga calon yang ada.

Saya yakin, ada banyak pertimbangan dan atau penilaian yang dilakukan pemilih untuk menentukan pilihannya.

 Ada pemilih yang mulai sejak diresmikannya nama-nama calon oleh KPU  sudah mengantongi  nama calon yang akan dipilih-nya. Ada pemilih yang masih perlu mencermati,menyimak dan menelaah produk atau program yang ditawarkan calon. Ada pemilih yang memang sudah mengantongi nama calon karena faktor kedekatan/kerabat/pendukung dan faktor "XWZ" serta faktor lainnya. Ada pemilih yang belum menentukan pilihan sampai dengan hari "H" atau hari ini (14 Pebruari 2024)  ini, mereka akan langsung memilih/mencoblos calon pada saat berada dalam bilik TPS.

Belum lagi, bila dicermati dari aspek rsionalitas dan irrasionalitas pemilih. Aspek ini akan lebih menarik untuk ditelaah lebih jauh. Berdasarkan latar belakang pemilih, tidak sama. Berdasarkan pengalaman masa lalu, ada pemilih yang dianggap rasional dalam memilih, pada kenyataannya justru tidak rasional. Ada pemilih yang dianggap tidak rasional (irrasional) , justru dengan mereka menelaah produk atau program, mempelajari rekam jejak calon dan melihat situasi/kondisi yang berkembang, justru kelompok pemilih ini menjadi rasional dan sangat rasional sekali dalam menentukan pilihannya. Unik Bukan?

PR Kita Semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun