Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

K-Rewards, antara Tulisan Kejar Tayang dengan Tulisan Bermuara dari Hati

8 Januari 2024   06:07 Diperbarui: 8 Januari 2024   09:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nah, mungkin dengan adanya syarat atau ketentuan tersebutlah, sehingga ada dorongan untuk menulis kejar tayang, agar tulisan kita mencapai minimal 30 judul atau 30 tulisan sebulan. Dengan asumsi akan dilihat/dibaca 100 orang untuk satu tulisan, maka dengan 30 tulisan tersebut, minimal akan ada 3.000 yang akan melihat/membaca-nya. Dengan demikian, maka kita sudah dapat memenuhi syarat dan ketentuan untuk mendapatkan K-Rewards tersebut.

Wajar saja kalau, maaf, maaf, maaf, kalau kita berlomba-lomba mengejar satu tulisan sehari atau mengejar minimal  30 tulisan dalam satu bulan. Dengan demikian, maka wajar, kalau ada yang menulis lebih dari satu tulisan sehari, karena untuk menutupi pada waktu-waktu tertentu kita belum sempat menulis.

Pengalaman saya, begitu dapat ide/gagasan/dan lainnya untuk dituangkan dalam bentuk tulisan, saya kumpulkan terlebih dahulu dibuat di catatan HP (konten NOTE), nanti bila ada kesempatan menulis, dipilah mana  yang harus didahulukan, ditulis terlebih dahulu. Kecuali, jika judul tulisan tersebut memang harus segera, misalnya pada saat hari ibu tanggal 22  Desember yang lalu, begitu paginya saya membaca WA  ada ucapan selamat hari IBU, maka pada pagi tanggal 22 Desember itulah saya langusng menulis tentang "sang IBU" yang dikaitkan dengan ekonomi.

K-Rewards VS Menulis Dengan Hati.

Maaf, pada kesempatan ini, saya sampaikan juga bahwa dalam rangka menjaga kualitas dan kepuasan konsumen (pembaca), kita selaku kompasianer juga harus menjaga kualitas tulisan yang akan kita publikasikan di platform blog yang bergengsi ini.  Untuk menjaga kualitas tulisan kita, salah satunya kita harus menulis yang didasari dengan "hati".

Jamil Azzaini, dalam jamilazzaini.com, mensinyalir, mengapa kita harus menulis dengan hati? Mengapa kita repot-repot melibatkan  hati saat menulis, bukankah menulis itu  merangkai kata bukan  merangkai hati. Ia menceritakan, seorang penulis yang mengahabiskan kertas banyak yang menjadi sampah, karena isi tulisannya tidak mau diingat, sudah menulis dirobek, banyak buku yang masuk ke toko buku, tetapi  seminggu kemudian masuk box buku untuk di-diskon sampai 70 persen.

Menurut  Jamil Azzaini,  pentingnya menulis dengan hati, karena dalam menulis dengan hati, langit tak selalu berwarna biru,  gunung tak selalu hijau,  rumput tak selalu subur, semua diberi rasa, warna, rangkaian kata tersusun begitu indah, membuat semua orang yang membacanya hanyut, iya tulisan dengan hati mampu  menyentuh hati, dapat menggiring seseorang senyum saat membacanya, menagis, tertawa, kaget bahkan ikut marah saat tulisan membawa emosi si pembaca ke arah yang tidak mengenakkan, luar biasa, bukan?

Tulisan tentang menulis dengan hati ini sudah banyak diangkat keberbagai platform, ke berbagai media. Lihat lebih lengkap Jami Azzaini, "Menulis Dengan Hati", Jamilazzaini.com. Lihat Lila Chou, "3 cara menulis dengan hati" , kompasiana.com,  23 Agustus 2020. Lihat Erlina Wijaya, "Menulis Dengan Hati", kompasiana.com,  24 Agustus 2023. Lihat Wijaya Kusumah, "Menulislah dari Hatimu, maka Engkau akan Bertemu dengan Pembaca Setiamu", kompasiana.com, 29 Desember 2023.

Sekali lagi, demi meningkatkan kualitas tulisan kita dan demi menjaga kualitas dan integritas kompasiana, mari kita berlomba-lomba menulis dengan hati, mari kita terus menulis.

Terima Kasih Kompasiana dan Saran Buat-Mu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun