Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Peran "Ibu", Mendorong Sang Ayah Mengais Rezeki Sangat Strategis?

22 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 3 Januari 2024   19:16 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga yang memanfaatkan media digital. (DOK. FREEPIK via kompas.com) 

Di negeri ini, setiap tanggal 22 Desember diperingati "hari ibu", walaupun tidak semeriah dan tidak se-gegap-gempita, seperti peringatan hari besar atau hari bersejarah lainnya.

Walaupun tidak seistimewa dengan peringatan hari besar atau hari bersejarah lainnya, hari ibu harus tetap diperingati. Menurut saya, kita harus memberi perhatian khusus terhadap peringatan hari ibu yang sudah kita tetapkan tersebut.

Jika, dalam memperingati hari besar dan hari bersejarah kita mempunyai perhatian khusus, menjadikan hari tersebut, adalah hari libur nasional, memberi "warna merah".

Pada tanggal hari peringatan tersebut, mengapa tidak dalam memperingati hari ibu ini kita juga mempunyai perhatian khusus, apa tidak sebaiknya ada pelaksanaan upacara di kantor-kantor pemerintah dan swata dengan inspektur upacaranya dari golongan "sang ibu".

Ada acara-acara seremoni dikantor-kantor atau instutusi pemerintah dan swasta dan berbagai kegiatan lain yang intinya dalam rangka memeriahkan hari ibu tersebut.

Namun, apa mau dikata, yang demikian belum kita wujudkan. Saya mengimbau agar tahun depan atau ke depannya dalam memperingati hari ibu harus meriah, harus ada kekhususan dan harus gegap-gempita seperti kita memperingati hari besar atau hari bersejarah lainnya.

Dalam agama Islam, saking ibu memiliki kedudukan yang startegis dalam keluarga dan sebagai seorang yang harus dimuliakan, maka pada saat Nabi ditanya sahabat tentang "siapa yang harus dihormati atau dimuliakan terlebih dahulu?"

Nabi menjawab, "ibumu, ibumu, ibumu, baru ayahmu." 

Ini menunjukkan betapa sang ibu memiliki kedudukan yang lebih mulai dibandingkan sang ayah, walaupun dalam praktiknya kedua orang tua ini memiliki peran yang sama penting dalam suatu keluraga.

Ibu dalam keluarga memegang berbagai peranan penting. Ibu adalah "Menteri Pendidikan" bagi anak-anaknya, mendidik dan mengajari tentang kelayakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual dan psikologi sehingga terbentuk keperibadian yang baik dalam dari sang anak. (Humas KPKNL Denpasar dalam djkn.kemenkeu.go.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun