Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Antara Hubungan Industrial Pancasila, PHK dan Kesalehan Sosial

15 April 2023   06:13 Diperbarui: 15 April 2023   06:19 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Apabila pada saat unit usaha kita sedang mengalami kendala keuangan, stagnan, produksi dan permintaan turun, biaya operasional terus membengkak, mungkin kita bisa mengajak mereka urun rembuk, tidak dengan serta merta melakukan PHK. Misalnya, dengan menceritakan persoalan yang terjadi, dengan memberi pemahaman bahkan mungkin akan dilakukan pengurangan besaran konpensasi (gaji/honor) kepada mereka, mungkin mereka bisa menerima, ketimbang bila kita melakukan PHK.

Saya yakin, di hati mereka ikut terbersit untuk terus mengupayakan agar unit usaha kita tetap eksis tersebut bahkan mungkin termasuk "lantunan doa" agar unit usaha kita tetap eksis sembari upaya untuk bangkit terus harus kita lakukan. Dalam hal ini, mereka membutuhkan kita dan sebenarnya kita pun membutuhkan mereka. Dengan mempertahankan mereka, berarti kita ikut andil dalam membahagiakan anggota keluarga mereka yang menjadi tanggungan mereka (pegawai/karyawan/buruh) tersebut.

Maaf sekedar berbagi pengalaman, karena saya juga diberi amanah sebagai staf ahli Kadin Sumatera Selatan,  kawan-kawan yang memilki unit usaha yang tetap eksis, mereka piawai dalam menyikapi siatuasi ekonomi yang ada. Jika mereka sebelumnya bergerak dalam bidang perdagangan barang, karena ada "kelesuan" usaha dibidang ini, ia bertahan dan cepat-- cepat menambah dan atau beralih ke  kebidang usaha yang lain. Singkat kata, bagaimana mereka memutar otak agar usaha nya tetep eksis.

Begitu juga dengan unit usaha dibidang pers yang mengalami kesulitan karena adanya penurunan pemasukan (iklan) dan penurunan jumlah oplah, mereka ada yang tetap mempertahankan diri, walaupun memenag ada juga yang terpaksa tutup. Misalnya bagi yang bertahan agar tetap eksis, mereka memberi pemahaman kepada insan pers yang bekerja pada unit usaha tersebut dengan menekan konpensasi (gaji/honor) dan mereka menerima, termasuk langkah menghentikan pemberian honor kepada penulis yang menulis, dan penulis pun menerima. Dengan demikian, maka unit usaha pers tersebut tetap eksis.

Berbuat Baik Menuai Kebaikan.

Pada kesempatan ini tidak berlebihan kalau saya sampaikan bahwa kita harus berbuat baik dengan pegawai/karyawan/buruh kita, baik dalam hal yang berhubungan langusung dengan kegiatan operasional kita maupun yang berhubungan dengan non tehnis lainnya.

Saya yakin pemilik unit usaha sudah mengetahui hal-hal demikian, namun tidak ada salahnya kalau kita saling mengingatkan dalam kebaikan  sembari kita memperkuat sifat kesalehan sosial, meningkatkan rasa sosial dan kemanusiaan kita. Untuk itu, sekali lagi akan lebih baik mempertahankan pegawai/karyawan/buruh kita yang sudah ada ketimbang melakukan PHK karena adanya kesulitan tersebut dan atau karena ingin mendapatkan pegawai/karyawan/buruh baru dalam tujuan yang lain.

Pihak yang berkompeten yang terkait dalam penanganan  persoalan unit usaha dan persoalan PHK tersebut, sedapat mungkin harus dapat menengahi-nya, agar unit usaha tidak bertindak sewenang-wenang. Upayakan untuk mempertahankan unit usaha yang ada dengan memberikan incentif dan berbagai kemudahan, agar mereka tetap eksis dan PHK bisa dihindari. Semoga!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun