Pertama, tetapkan marjin yang wajar saja. Harga yang kita patok jangan terlalu tinggi dari mereka, kalau bisa sama, karena apabila terlalu tinggi, Â maka kita tidak bisa bersaing dari sisi harga yang ditetapkan oleh ritel modern milik group mereka.
Untuk itu  sebisa-bisa kita-lah yang mengaturnya, karena  barang atau stok yang kita miliki tersebut kita beli  dari grosir  milik group mereka. Dengan kata lain ritel  modern, supermarket dan toko ritel yang belum kuat milik kita dan ritel modern yang merupakan  milik group mereka sama-sama membeli barang pada grosir group mereka milik itu sendiri, yang nota bene harga beli ritel modern, supermarket dan toko ritel yang belum kuat milik kita tersebut dipastikan akan lebih tinggi dari harga beli yang ditetapkan oleh grosir milik group mereka sendiri, karena mereka membeli dengan unit usaha jaringan mereka sendiri.
Dalam hal ini, tidak ada salahnya kalau kita  menganut prinsip, "biar untung sedikit/kecil asal barang banyak terjual alias laris".
Keuda, lakukan pemantauan stok dan harga barang secara terus menerus. Biasanya stok yang dibeli ritel modern, supermarket, toko yang belum kuat  milik kita tersebut dalam jumlah banyak/besar. Nah, terkadang kita malas/lupa/ terlena untuk memeriksa stok dan harga barang yang sudah kita beli. Padahal, bisa saja harga barang yang sudah kita beli tersebut harganya-nya sudah berubah (turun atau naik), karena harga pada grosir  milik group mereka tempat kita membeli barang tersebut harganya sudah berubah (turun atau naik), sementara kita belum menyesuaikan (menurunkan atau menaikkan) harga barang yang ada pada ritel  modern, supermarket dan toko kita.
Kalau sudah begini, jika harga jual pada ritel modern milik group mereka tersebut naik, kita  belum menaikkan harga, maka kita akan menderita kerugian dan pada saat kita akan membeli kembali harga beli sudah jauh lebih tinggi/mahal dan begitu juga sebaliknya.
Ketiga, Kelola ritel modern, supermarket dan  toko yang belum kuat  miliki kita dengan manajemen profesisonal.  Saya melihat bahwa dari visi saja, ritel modern, supermarket, dan  toko kita sudah kalah langkah dari visi ritel modern  milik group mereka,  bahkan terkadang ritel modern, supermarket dan toko kita justru tidak membuat/menetapkan visi sama sekali, boro-boro mau memperbaharui visi-nya. Untuk itu segera tetapkan visi dan atau perbaharui visi (bagi yang sudah ada) dan terapkan manajemen profesional.
                                             Â
Apalagi kalau ada ritel modern milik kita yang berdiri,  "emosional", semata-mata karena agar eksis dan agar dapat menggeser  mereka. Ini sih, boleh-boleh saja, sah-sah saja, apabila pada kondisi yang memang sudah pada saatnya, tetapi jika  masih baru, kita harus menyesuaikan diri,  pelan-pelan, yakinlah pada suatu saat kita akan berdampingan dan saling membutuhkan. Kalau sekarang memang kita membutuhkan mereka,  tetapi pada suatu saat mungkin kita akan saling membutuhkan.
Keempat, tindakan atau kebijakan pemerintah  harus seimbang. Jika , Pemerintah telah menetapkan  regulasi tentang pengaturan jarak terhadap gerai  pelaku usaha ritel modern milik group mereka tersebut, harus dijalankan, harus diindahkan. Jika pemerintah  telah membatasi waktu operasional atau buka dan tutup bagi pelaku usaha ritel modern milik group  mereka  tersebut, maka sebaiknya harus dijunjung tinggi.
Pembatasan jarak dan waktu ini penting, untuk memberi peluang konsumen dapat berbelanja pada toko ritel yang belum kuat, toko ritel milik anak negeri ini yang masih terseok-seok tersebut.
Kilima, usahakan ritel modern, supermarket dan toko yang belum kuat milik kita tersebut bersatu, membuat jaringan dengan sesama, agar dapat saling melengkapi. Ini penting, dengan adanya jaringan kerja sama tersebut, selain akan tercipta suatu kekuatan juga akan tercipta saling tenggang rasa dan akan menciptakan rasa kekeluargaan yang kuat pula.