Mohon tunggu...
Ami Ck
Ami Ck Mohon Tunggu... Guru - pns

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apoteker PNS Menjadi Pengusaha Apotik, Kisah Pemuda Desa Menjadi Pengusaha

24 Oktober 2024   17:32 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendirikan apotek merupakan pilihan bisnis yang memiliki peluang bisnis yang menjanjikan baik itu di perkotaan maupun di pedesaan, karena selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Artikel ini menceritakan kisah seorang apoteker yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya di bidang apotik. Berawal dari latar belakang Pendidikan sarjana Farmasi di UGM dan melanjutkan Magister dibidang Farmasi di Universitas Airlangga Surabaya. Selain itu beliau juga menimba ilmu Binis di Management Saint University di Malaysia.

Bapak 3 orang anak ini Bernama Apt Eko Prasetio, S.F.,M.Farm. lahir di Pamenang pada 13 April 1980 silam, beliau adalah seorang ASN di Puskesmas Simpang Sungai Duren, Muaro Jambi. Pada awalnya beliau bekerja menjadi Apoteker penanggung jawab obat di perusahan Farmasi.

 Dari sana beliau terinspirasi untuk terjun lansung membuka apotik sendiri walaupun awalnya kecil-kecilan dan obat yang di jualpun masih tergolong sedikit berkisar 10 keping hingga 15 keping. Meskipun dengan modal usaha yang sangat minim, namun beliau mempunyai mimpi yang besar dan berani untuk mewujudkan cita-citanya.

Dengan semangat yang kuat dan jiwa yang gigih, pada tahun 2009 Mas Eko mulai terjun ke dunia bisnis, membuka apotik pertama yang berlokasi di Simpang Rimbo dengan nama Apotik Aufa Farma, tidak seperti apotik biasanya yang selalu buka jam 8 pagi, justru apotik ini dibuka  setelah sholat subuh dan pagi buta sekali disaat mentari belum  menampakkan senyumnya namun beliau sudah mulai membuka apotiknya. 

Tidak hanya karena lokasinya disekitar pasar, namun beliau juga percaya menjemput rezeki dipagi hari akan mendatangkan kesuksesan. Pada saat itu belum ada karyawan yang membantu karena keterbatasan modal, dan hanya Bergantian dan kerja sama dengan istri.

Dua tahun kemudian pada tahun 2011 beliau memberani mengepakkan sayapnya d membuka cabang di daerah Mandalo. Adapun nama apotik yang kedua yaitu masih diberi nama APOTIK AUFA FARMA. Lokasinya berada didepan kampus Unja Mendalo disamping rumah makan Cahaya Minang.  

Bermodalkan pengalaman yang tinggi dan semangat pantang menyerah, beliaupun berani membuka cabang yg ketigayaitu Apotik AFIFA FARMA, setelah melihat dan berdasarkan hasil survey Lokasi maka beliau memutuskan untuk membuka cabang tepatnya pada tahun 2021. Mas Eko membuka cabang  lokasinya di simpang Sungai Duren. Lokasi ini sangat strategis karena berada dipusat keramaian masyarakat Setempat.

Seriringnya waktu, cabang yg ke 4 pun dibuka lagi, masih berlokasi yang sama di Mendalo tepatnya berada di simpang Jalan Kemajuan sbelum Universitas Jambi, kisahnya berbeda dari cabang-cabang sebelumnya, beliau melanjutkan bisnis sahabatnya yang nota bene apotik yang kurang maju namun, ketika berpindah tangan dan strategipun di ubah akhirnya apotik tadinya redup akhirnya bisa bertahan sampai sekarang, adapu nama Apotiknya adalah Apotik MENDALO.

Strategi pelayanan yang beliau terapkan disetiap apotik yaitu selalu tersedia keberadaan Apoteker yang siap melayani pembeli yang mempunyai keluhan, Ketika pembeli punya keluhan maka bisa lansung konsultasi dengan apoteker. Hal ini  yang membuat pelanggan puas karena obat yang diberikan tepat sesuai dengan yang diharapkan oleh pembeli..

Dalam meniti bisnis ini tidak mudah bagi Mas Eko, karena tantangan dan rintangan datang silih berganti. Apalagi ketika kita bahas masalah modal. Modal awal 5 juta yang beliau miliki tidak cukup untuk menyewa ruko tempat usahanya. Beruntungnya beliau diberikan kemudahan untuk membayar secara bertahap oleh pemilik ruko. Awalnya bisnis ini hanya dijalankan bersama istri. Namun sekarang beliau sudah memiliki 20 karyawan untuk 4 cabang apotik.   

Dengan modal optimis yang tinggi adalah cara beliau menepiskan rasa ragu ataupun kekwatiran ketika ingin memulai bisnisnya. Berkat doa dan dukungan yang tinggi dari seorang istri dan keluarga besar, usaha yang dirintih pun berkembang maju dan tidak hanya apotik, Mas Eko juga mulai merambah bisnis sambako kebutuhan sehari-hari. Melihat peluang dan kebutuhan pasar bisnis yang di tekuni pun berada ditempat yang strategis yaitu pemukiman Masyarakat Mendalo, yang nota bene penduduk padat yang berasal dari berbagai daerah.

 Semua berhak untuk sukses, namun kesuksesan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Modal saja tidak cukup untuk memulai bisnis. Mempunyai tekad yang kuat, motivasi yang tinggi, pribadi yang jujur adalah modal yang paling penting bagi seseorang  untuk memulai bisnis, pesan singkat pemilik apotik untuk kita semua yang ingin menjadi pengusaha muda.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun