Mohon tunggu...
Ami Abeb
Ami Abeb Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Anak Rantau

Nulisnya nunggu mood.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Perantara

21 Maret 2016   04:27 Diperbarui: 21 Maret 2016   07:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu ketiga : terinspirasi lagu

Suara denting gitarku masi memenuhi kesunyian malam ini. Perlahan dan terus mendayu. Hanya bermain nada tanpa bernyanyi. Kau yang dari tadi diam saja di sebelahku mulai bersuara.

"Sambil nyanyi dong, Bang. Masa musik doang," protesmu.

Aku masih terus memetik dawai, membiarkan nada-nada ini menenggelamkanku. Tak peduli dengan protesmu. Berjuta not melayang di kepalaku, mewarnai pikiran, perasaan, jiwa. Menghidupkan cinta-cinta lama yang telah mati. Semakin mendayu, semakin menguasai sukma.

"Anisa," gumamku tanpa sadar.

"Anisa siapa?" Tanyamu bingung.

Dentingku terus berjalan. Melemparku ke masa-masa itu.

"Maya," aku bergumam lagi.

"Abang manggil siapa sih?" Kau makin bingung.

Dentingku berdendang cepat. Terdengar bersemangat. Makin cepat, makin cepat. Kemudian melambat, perlahan. Hingga kembali ke not awal.

"Sania."

Petikan kuhentikan. Aku terpejam. Kubiarkan nama-nama yang kupanggil tadi tersenyum di otakku. Aku mencoba menggapai mereka kembali. Dalam semesta khayalku.

"Baaang, abang kenapa?" Kau yang sudah tak sabar dari tadi karena kudiamkan mencubit pipiku. Menyadarkanku dari nostalgia.

Kubuka mata, kulihat wajah indahmu. Kucium jidatmu, cepat. Kau tersenyum malu.

"Mereka adalah perantara," bisikku, "mereka adalah kamu, yang tertunda."


Makkah, 21 Maret 2016


Sumber inspirasi : Ghannili Shuway-Shuway (bernyanyilah untukku perlahan) - Umi Kalsum


Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan HUT perdana Rumpies The Club.

[caption caption="Rtc"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun