Mohon tunggu...
AMI MUSTAFA
AMI MUSTAFA Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Apalah apalah, jangan ribet! aku sendiri sudah cukup ribet orangnya

Nulis suka-suka, tema suka-suka, konsistensi suka-suka

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bingung Pakai Turus yang Mana? Berikut Petunjuk Memakai Turus

11 Desember 2020   19:44 Diperbarui: 5 April 2021   21:13 6256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turus, penyangga tanaman hias yang berfungsi untuk mempercantik tanaman. (dokpri)

Turus tanaman hias merupakan penyangga untuk tanaman yang dapat membantu merapikan juga mempercantik tampilan pada tanaman merambat seperti philodendron, sirih, sirih gading,  monstera, rhaphidophora dan tanaman rambat lainnya. Selain itu, turus juga dapat dimanfaatkan sebagai dekorasi outdoor juga indoor pada ruangan maupun halaman rumah.

Penggunaan turus bisa membantu agar tanaman lebih subur, kokoh, lebat, tampilan terlihat lebih rapi dan stylish. Sangat mudah digunakan, cukup menancapkan turus di sekitar batang kemudian ikat menggunakan tali. 

Saat ini banyak macam turus yang dijual di pasaran baik online atau offline. Walaupun sebenarnya membuat sendiri juga tidak sulit. Ada turus yang dibuat dari cocofiber atau sabut kelapa yang dililitkan di pipa PVC lalu dibalut dengan kawat ram agar tampilannya lebih rapi. Ada juga yang terbuat dari tali rami yang juga dililitkan pada pipa PVC.

Untuk penampilan, keduanya sama-sama cantik apalagi kalau dikerjakan dengan teliti. Dari segi harga juga hampir sama. Tapi kalau menyesuaikan dengan kebutuhan si tanaman sendiri turus dari tali rami yang full serat lebih cocok. Akar tanaman lebih cepat menempel di serat, karena kondisinya mirip dengan habitat asli si tanamannya. Kalau yang ada material kawatnya terlihat kurang alami. Ada resiko kawatnya berkarat dan tajam. 

Membuatnya juga lebih mudah yang full serat. Tinggal siapkan pipa PVC ukuran  1/2 dan tali rami, bisa yang 2 ply, 3 ply, 4 ply atau 8 ply. Yang 2 ply terlihat tipis tapi sudah cukup untuk tempat menempel akar-akar tanaman yang tidak terlalu besar, contohnya untuk tanaman sirih gading dan monstera obliqua. Tali rami bisa dibeli di toko bangunan atau toko yang menjual bahan kerajinan tangan. Lebih praktis beli online, banyak jualan tali rami dengan harga berkisar antara Rp.150 - 200,- per meter. 

Untuk membuat turus ukuran 80cm dengan lilitan serat 65 cm, sisakan 15 cm untuk tancapan ke tanah, tali rami yang dibutuhkan sekitar 24 meter. Lilitkan dengan kuat dan padat di sekeliling pipa. Hasilnya selain lebih rapi juga lebih kuat, tali tidak akan melorot saat digunakan menyangga tanaman.

Kalau yang tersedia di sekitar kita lebih banyak cocofiber atau sabut kelapa  boleh juga dimanfaatkan. Tapi pengerjaannya memang lebih sulit. Butuh ketelatenan dan kesabaran melilitkan sabut kelapa di pipa yang licin. Melapisinya dengan kawat ram juga butuh kesabaran saat mengaitkan kawat untuk membuat kuncian. 

Bagaimana kalau membuat pakai sabut kelapa lalu diikat dengan tali rami? Sama saja tingkat kesulitannya saat menggulung sabut kelapa di pipa, kalau tidak sabar dan telaten hasilnya berantakan, mengatur ketebalan sabut juga agak repot. Tapi kalau batang penyangga diganti bambu atau kayu bisa lebih mudah.

Dari keserasian elemen, tampilan alami dan cantik serta kesesuaian kondisi tanaman pemakaian turus full serat memakai tali rami lebih cocok daripada yang pakai kawat. Kembali lagi ke pilihan masing-masing pengguna, mau yang full serat menggunakan tali rami atau sabut kelapa dibalut kawat ram. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun