Mohon tunggu...
Amhalogi
Amhalogi Mohon Tunggu... Seniman - Tendik dan Freelancer

Seorang manusia biasa; lagi sederhana. Gemar Menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibadah Terkontaminasi Riya

6 April 2024   11:44 Diperbarui: 6 April 2024   11:59 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber dari blog: ahmared.blogspot

Sungguh kasihan sekali orang yang beramal atau beribadah, tetapi tak bernilai pahala dan tak mendapat ganjaran dari sang kuasa. Disebabkan terkontaminasi oleh sesuatu hal.

Kenapa demikian? Ya karena apa yang dilakukan tersebut memiliki unsur riya. Apa itu riya? Riya adalah Amalan ibadah kepada Allah SWT. tetapi ingin dilihat oleh manusia. Tujuannya agar dapat pengakuan jika dirinya itu taat dan rajin beribadah dll. 

Riya sejatinya amalan hati. Meski tak dapat dihukumi secara mutlak, tetapi ciri-ciri dan tandanya bisa diketahui. Misalnya saja, ketika melakukan ritual ibadah lalu dipamer2kan dengan berbagi macam cara. Bisa langsung dengan menampakkan, mengeraskan suara atau terang-terangan melakukan hal tersebut tetapi disaat yang sama, kegiatan lain tidak ditampakkan. 

Jika kita kembalikan kepada shalat sunnah saja contohnya. Shalat sunnah itu paling baik dan bagus itu di rumah. Bukan di masjid. Semakin banyak menunaikan shalat sunnah di rumah, maka semakin baik. Tetapi, bila melaksanakan shalat sunnah di luar rumah bisa terindikasi.

Kenapa demikian? Amalan sunnah yang dilakukan secara sirr/tersembunyi menjadi sebuah amalan yang tak dapat ditiru oleh orang lain. Dengan kata lain, ini menjadi amalan rahasia bagi pelakunya. Amalan simpanan yang tak perlu orang tahu, malah bila perlu ditutup rapat-rapat/ dirahasiakan.

Tak jarang sahabat nabi pun memiliki amalan sunnah yang sifatnya rahasia lagi tersembunyi. Bahkan sahabat yang lainnya tak mengetahui amalan tersebut. Inilah yang menjadikan mereka berbeda dengan para sahabat lainnya. 

Amalan sunnah yang tersembunyi tersebut menjadikan keutamaan untuk dirinya. Rasulullah dalam suatu waktu memuji salah seorang sahabatnya yang amat istimewa. Hingga sahabat2 yang lainnya merasa heran dengan sahabat tersebut. 

Saking penasarannya, maka salah seorang sahabat memilih untuk menginap di rumahnya beberapa malam untuk mengetahui amalan sunnah apa yang dilakukannya. Dalam pengamatannya, tak ia temukan amalan yang spesial. Semuanya tampak biasa dalam kesehariannya seperti sahabat lainnya. Ia shalat tahajud di malam hari, membaca quran dan sebagainya. 

Karena merasa penasaran, dengan apa yang diutarakan oleh nabi bahwa dirinya spesial dan ia tak menemukan amalan spesial tersebut. Akhirnya, dengan gamblang mengutarakan maksud dari menginap beberapa hari untuk menemukan amalan tersebut.

Amal ibadah sebaiknya disimpan rapat-rapat. Lebih idealnya tak seorang pun yang mengetahuinya. Karena boleh jadi dengan amalan yang tersembunyi itulah menjadikan diri kita spesial di antara manusia pada umumnya. Syukur-syukur amalan spesial itu diketahui oleh orang setelah kita meninggalkan dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun