Menurutku, pemberian paling berharga itu bernama Waktu. Karena aku tidak tahu seberapa banyak waktu yang aku punya. Kapan waktumu habis? Ketika aku meninggal. Kapan kamu meninggal? Aku tidak tahu. Jadi berapa banyak waktu yang kamu punya? Aku tidak tahu!
Waktu juga hanya diberikan sekali oleh Tuhan dan waktu yang telah digunakan tidak dapat dikembalikan. Berapa banyak orang menyesal telah menggunakan waktunya dengan salah. Menyesal sampai cucuran air mata berlinang atau marah semarah-marahnya seorang manusia. Bukti dari seberapa hebatnya waktu.
Waktu itu milik Tuhan. Tak ada yang dapat merusaknya, tak ada yang dapat menghentikannya. Tak ada pula yang dapat mengembalikkannya setelah dipakai. Waktu itu sempurna, siapa yang dapat meretakkan waktu?
Pemberian paling menyentuh bernama waktu. Aku tau cerita tentang seorang manusia yang menderita karena merindukan waktu. Padahal kehidupannya yang sangat mewah menjadi dambaan setiap khalayak. Ternyata, ia mendambakan -- hal yang lebih berharga daripada harta – waktu.
Rumahnya bukan dihitung berapa meter, melainkan berapa hektar. Arena bowling pun ada di rumahnya. Mini market kecil? Ada juga. Bagaikan sebuah mall namun hanya diisi oleh ia dan beberapa pegawai rumah. Segala materiil yang ia inginkan dapat dipenuhi kapan pun dan di mana pun. Tapi apa yang terjadi dengannya? Ia menangis tersedu sedan setiap malam. Ia rindu dengan orangtuanya. Bukan uang yang ia inginkan dari orangtuanya, ia hanya menginginkan waktu. Waktu berharga dari mereka. Waktu yang khusus mereka sisihkan untuknya.
Diberikan waktu oleh orang terkasih adalah hal menyentuh. Menyentuh hati dan kelenjar air mata. Ketika orang memilih kita untuk diberikannya waktu, ia sadar ia takkan mendapatkan waktunya kembali. Namun, ia tetap memberikan waktunya. Ketika orang memilih kita untuk diberikannya waktu, ia tidak tahu berapa banyak waktu yang ia miliki. Bagaimana jika sedikit? Ia tidak peduli, ia tetap memberikannya.
Jadi gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Berikanlah waktu pada siapa yang paling berhak. Ketika menerima pemberian waktu, syukurilah. Perlakukan waktu dengan cinta, kita takut kehilangannya.
“When I give you my time. I’m giving you a portion of my life that I will never get back. So dont waste it.”
Sumber Gambar: brentahz.tumblr.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H